Posts

Showing posts with the label seniman ponorogo

Pakaian Warok Ponorogo dalam Tinjauan Semiotika

Oleh :  Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Hari itu Minggu, 13 Maret 2011. Saya memperoleh undangan untuk menghadiri pertemuan keluarga besar Ponorogo yang ada di Malang, yang disebut Pawargo, artinya Paguyupan Warga Ponorogo. Paguyupan itu diprakarsai oleh beberapa senior warga Ponorogo yang ada di Malang beberapa tahun yang lalu dengan tujuan untuk menyambung silaturrahim dengan semua warga dan keluarga Ponorogo di Malang yang semakin hari jumlahnya semakin banyak. Saya memperoleh undangan karena ‘katut’ istri yang memang berasal dari Ponorogo. Jadi, kalau dalam organisasi formal, saya ini sebagai anggota kehormatan saja. Pertemuan diselenggarakan setiap 3 atau 4 bulan sekali dan tuan rumahnya ditunjuk secara bergiliran, atau siapa saja yang memintanya karena bertepatan punya hajat, seperti tasyarakuran atau selamatan kirim doa kepada para leluhur dan sebagainya. Pertemuan selalu diadakan pada hari Minggu agar sebanyak mungkin anggota bisa hadir. Setiap pertemuan biasanya ...

Misteri Etnik: Jati diri Jawa Ponorogo

Image
Harta warisan, budaya unik kelebihan masyarakat Jawa di sekitar Johor RAMAI beranggapan masyarakat Jawa ini sama saja walau di mana saja mereka berada, biarpun hakikatnya kelompok ini terbahagi kepada beberapa etnik kecil yang menjurus kepada tanah asal mereka di Indonesia. Namun, pernahkah anda tahu mengenai kewujudan masyarakat Jawa Ponorogo di Malaysia? Mendengar namanya saja sudah pelik, apalagi penceritaan mengenainya sebegitu asing. Malah, dalam kalangan orang Jawa sendiri, khususnya generasi mudanya pun tidak mengenai kelompok Ponorogo itu. Secara ringkas, Jawa Ponorogo adalah masyarakat terbesar bertumpu di kawasan Sri Medan, Batu Pahat dan antara teramai di daerah Johor itu. Malah, mereka juga kekal satu-satunya masyarakat Jawa yang tegar meneruskan cara hidup serta budaya asal Jawa dibawa dari Indonesia.

Ketoprak Puspo Budoyo lakon Warok Suromenggolo

Image
  Ketoprak: Para pemain Ketoprak Guyonan Campur Tokoh "Puspo Budoyo" saat adegan Demak Bintara saat tampil di hadapan Presiden SBY di Gedung Kesenian Jakarta. Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos SEPERTI seni pertunjukan tradisional lain, ketoprak mulai kalah oleh budaya kontemporer. Beruntung masih ada seniman yang berupaya nguri-uri (melestarikan) ketoprak. Untuk menambah gaung, mereka menggandeng sejumlah petinggi negara dan bos-bos perusahaan untuk ikut bermain ketoprak. Ide awalnya datang dari Luluk Sumiarso, staf ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pembina Paguyuban Ketoprak Puspo Budoyo ini menilai pementasan ketoprak yang patuh pada pakemnya tidak akan mampu menarik perhatian masyarakat. Hal ini akan berujung pada kepunahan seni pertunjukan yang sempat sangat populer di Jawa Tengah-Jawa Timur itu.

Pagelaran Komunitas Seni Ponorogo 1

Image
Ponorogo (26/03) - suasana meriah nampak sejak pukul 13.00 WIB, ratusan warga Ponorogo memenuhi seputaran jalan Suromenggolo (Dalan Anyar). Cuaca panas tak sedikitpun mengurangi niat warga untuk sekedar menyaksikan pertunjukan, KESENIAN REYOG KHAS KOTA PONOROGO. Bagi sebagian orang (termasuk saya :D), menonton REYOG PONOROGO merupakan kepuasaan tersendiri untuk mencinta kesenian daerah. Hadir pula para seniman reyog lengkap dengan atribut kebesaran W AROK PONOROGO yang serba hitam-hitam.

Direktori Seniman Perupa Ponorogo

Image
Salah satu Patung Di Blok Macam, Ponorogo Abdoel Karim Maspoor . Ttl: 16 – 01 – 1955. Alamat: Jl. Sultan Agung 99 Ponorogo. Telp ( 0352 ) 461039, Pendidikan: Sekolah Menengah Atas” Slamet Riyadi” tamat tahun 1973, Pengalaman berkesenian: Pameran bersama Ponorogo, Madiun, Surabaya, Jember, Malang, Surakarta, Yogyakarta dan Jakarta. Juara I lomba lukis dan gambar Bung Karno di Jakarta oleh Yayasan Bung Karno dan Putra Putri Perintis Kemerdekaan RI di HUT RI 1991. Agus Prassetyo Nugroho . Ttl: Ponorogo, 07 - 04 – 1980. Alamat: Perumahan Singosaren Blok C / 8 Jenangan, Telp ( 0352 ) 482469, Pendidikan: STIKMA Malang tamat tahun 2002. Pengalaman berkesenian: Pameran bersama Ponorogo, Madiun. Aktif di Sanggar SHOR ZAMBOU