Posts

Logo Resmi "Ethnic Art Of Java"

Image
Tema Global Secara kasat mata dapat kita lihat kontur reyog Ponorogo dominan sekali dalam logo tersebut. Ini memang disengaja agar supaya brand Ponorogo dan reyognya bisa menjadi icon bagi kota Ponorogo itu sendiri. Pengejawantahan dari huruf O menjadi bentuk yang dibuat sedemikian rupa sehingga bentuk tersebut bisa mewakili reyog , budaya dan kearifan lokal Ponorogo. Tag Line "ETHNIC ART OF JAVA" sebagai tag line Ponorogo memberikan makna bahwa Ponorogo mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan kota yang lainnya khususnya dibidang seni budaya. Dimana reyog sudah menjadi icon Ponorogo yang kita tahu sudah menjadi budaya nasional. Dan menjadi kebanggaan tidak hanya masyarakat Ponorogo akan tetapi bangsa Indonesia. Bentuk Logo Bentuk logo yang menyambung dari huruf N, O,dan  R diharapkan semua elemen masyarakat Ponorogo bisa menjadi satu visi dan misi untuk Ponorogo yang lebih baik. Kontur bentuk reyog jelas itu adalah icon Ponorogo dan diharapka

KRP Siap Mengawal Reyog Segera Mendapat Pengakuan UNESCO

Image
Komitmen KRP untuk terus memperjuangkan produk seni budaya Reyog agar diakui United Nations Educational, Scientific adan Cultural Organization (Unesco) disampaikan saat menggelar syukuran Milad ke-1 Komunitas Reyog Ponorogo (KRP) di kawasan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (21/08/2015) kemarin. Ada puluhan grup reyog dan pegiat reyog yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya yang menghadiri acara tersebut. Dengan tema "Reyog Ponorogo Menuju UNESCO" KRP siap mengawal reyog mendapat pengakuan dari UNESCO . "KRP siap mengawal Reyog agar segera diakui sebagai warisan budaya dunia. KRP juga meminta pemerintah untuk memfasilitasi proses usulan supaya reyog mendapatkan pengakuan dari UNESCO ," kata Suyatno Untuk memperjuangkan pengakuan reyog sebagai warisan budaya dunia KRP juga telah melakukan road show dengan menemui Bupati Ponorogo, M Amin, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bahkan telah

Upacara Kemerdekaan di Desa Krebet, Warga Sangat Antusias

Image
Warga antusias upacara berlangsung khidmat PONOROGO |  Beginilah semangat warga desa Krebet kecamatan Jambon Ponorogo , saat melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI ke 70 tahun yang digelar di tanah lapang di desa setempat. Upacara ini diikuti semua warga desa dan uniknya peserta upacara, dibebaskan mengenakan pakaian apapun sesuai dengan kesehariannya, ada yang bawa cangkul, Scrop,semprotan padi, Keranjang rumput. bahkan warga yang idiot pun dengan 2 jempol, ingin menunjukan kegembiraanya dalam ucpara peringatan hut ri ke 70 tahun tersebut. Meski pakaian seadanya dan alas kaki apa adanya, namum para warga desa Krebet ini sangat semangat mengikuti kegiatan upacara yang di gelar di desanya. Meski upacara yang di lakukan di kampung idiot ini cukup sederhana namum tidak mengurangi kekhidmatan dalam upacara peringatan HUT RI ke 70 tahun tersebut. Salah satu warga mengaku terharu, bangga dan sangat senang, sehingga sulit diungkapankan bisa ikut upacara di hari kemerdekaan te

Pakai Kostum Khas Pedagang Pasar Songgolangit Mengikuti Upacara HUT RI ke-70

Image
Unik. Pedagang Pasar Songgo Langit memakai Kostum khas ponorogo dalam upacara peringatan HUT RI ke-70 PONOROGO :  Ratusan pedagang pedagang Pasar Songgolangit Ponorogo menggelar upacara memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 di halaman parkir pasar Songgolangit Selatan(pasar lanang). Sebelum digelarnya upacara, diawali dengan prosesi dengan membuang sesaji ke empat penjuru berlangsungnya upacara. Dalam upacara tersebut semua peserta sampai pada petugas upacara mengenakan pakaian khas Ponorogoan, yang juga diikuti dengan penampilan group Reyog Ponorogo . “Ini istimewa buat para pedagang pasar Songgolangit, ini tetap semangat dan optimis banget,” ucap Irianto, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Songgolangit, Senin (17/8/2015). Dengan mengenakan pakaian ala Ponoragan, Irianto berharap ingin menunjukan bahwa dengan semangat Ponorogo dan para waroknya bisa memberikan penyemangat bagi para pedagang. Iriyanto yang juga menjadi inspektur upacara dalam pe

Cara Polwan Polres Ponorogo Rayakan HUT RI ke-70

Image
Polwan Anggota Polres Ponorogo saat meriahkan HUT RI ke-70 HUT RI – Polisi Wanita (Polwan) Kepolisian Resort Ponorogo Jawa Timur memiliki cara unik dalam perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Mereka melakukan pertandingan futsal dengan mengenakan sarung. Hebatnya mereka bertanding melawan polisi laki-laki. Namun, sang polisi laki-laki harus menggunakan daster. “Kami saat ini memang sedang merayakan Agustusan, dengan mengadakan berbagai lomba, salah satunya adalah lomba futsal ini. Kalau futsal itu kan biasa, tapi ini kami buat luar biasa karena kostumnya adalah sarung dan daster,” paparnya. Pertandingan futsal antara Polwan bersarung dengan polisi berdaster tersebut digelar di halaman Markas Kepolisian Resort Ponorogo, Jumat (2015-08-14) pagi. Wakil Kepala Kepolisian Resort Ponorogo Komisaris Polisi Suharnoto mengatakan, pihaknya memang sengaja menggelar perayaan HUT RI dengan cara yang unik. Dalam laga itu, para wanita polisi yang cantik

Upacara Unik Peringati HUT RI ke-70 di Ponorogo

Image
Seniman reyog ikuti upacara HUT RI ke-70 Upacara unik dengan peserta seniman reog berkostum lengkap itu digelar di Desa Cekok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo , Minggu (16/8/2015). Bukan hanya diikuti seniman reog, upacara benderea perayaan HUT RI itu juga melibatkan penabuh gamelan jawa untuk mengiringi lagu Indonesia Raya. Kegiatan yang dilakukan warga Desa Cekok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo itu dirancang khas karena reog ponorogo merupakan aset Negara sehingga para seniman harus ikut andil dalam melestarikannya. Upacara unik itu juga sebagai bentuk rasa hormat kepada pendahulu bangsa yang memerdekaan Indonesia. Bukan hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak tampak ikut serta dalam upacara bendera perayaan HUT RI itu. Anak-anak tersebut juga memakai baju bujang ganong, mereka dengan senang hati mengikuti upacara ini karena menghormati para pahlawan bangsa yang telah gugur membela negara Indonesia. “Saya senang ikut upacara ini, lucu. Saya disuruh pak

Semerbak Tempo Doeloe, Berburu Sate Setono, Pecel Tumpuk dan Sego Tahu di Kota Lama Ponorogo

Image
Sate Ayam dan Sego Tahu, kuliner khas yang hanya bisa kita dapatkan di daerah ini, sebenaranya di Ponorogo merupakan sentra sate ayam, namun sate ayam di daerah Kota Lama ini mempunyai ciri khas, dimana ayam direbus dulu sebelum di sunduk menjadi sate, sambal kacang dan bumbunya juga beda dengan sate di daerah Ponorogo kota, dan ke khasan ini diikuti oleh pedagang-pedagan sate di pinggiran dan desa-desa di Ponorogo, sate ini biasa jualannya dipikul sambil teriak "Teeeeee................ sate....................." Namun begitu juga banyak pedagang sate yang mangkal di sekitaran kota lama, diantaranya di komplek pasar Pon dan di utara, timur, selatan, dan barat pasar Pon. Sego tahu, nasi tahu yang khas nasi atau lonthong yang di kasih tahu goreng yang dikopyok dengan telur, sambal atau bumbunya kacang peda dan diberi kecap manis dan acar. Dan nasi tahu ini bisa kita dapatkan di selatan perempatan dan barat perempatan. Ada juga pecel tumpuk dan soto santan khas