Pekanbaru,- Kesenian reyog saat ini tidak lagi menampilkan unsur mistis dalam pertunjukannya. Sebab seni asal Ponorogo, Jawa Timur itu kini lebih memperlihatkan unsur keindahan tarian dalam penampilannya. Maka, sejak hadir di Pekanbaru pada era 80-an, hingga kini reyog makin diterima masyarakat. Keputusan untuk tidak menampilkan lagi unsur mistis dalam pertunjukan, sudah dilakukan sejak reyog makin diterima oleh masyarakat Pekanbaru. Apalagi sejak berdirinya Paguyuban reyog Singo Taruno di Tangkerang Utara pada 1991 silam. Mbah Boimin salah satu sesepuh paguyuban tersebut mengatakan bahwa keputusan itu telah diambil oleh para seniman reyog di Pekanbaru pada akhir 90-an. Para seniman reyog saat itu bertekad untuk menghidupkan kesenian reyog sebagai salah satu seni kreasi. Bahkan, Paguyuban Singo Taruno memiliki semboyan tersendiri dalam berkesenian. Semboyan itu berbunyi"Singo taruno joyo tanpo montro, sekti tonpo aji, joyo lan sekti anugrah saking gusti Allah".