Posts

Showing posts with the label wisata

Pengembangan pariwisata bumi reyog tidak berjalan maksimal

Image
sumber : radarmadiun.co.id KOTA – Kritik tajam dilontarkan Komisi D DPRD Ponorogo terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Para wakil rakyat menilai, disbudparpora kurang kreatif mengelola destinasi wisata. Program pengembangan wisatanya berjalan konvensional. Itu menyebabkan pengambangan pariwisata bumi reyog tidak berjalan maksimal. ‘’Dalam konteks pengembangan wisata, nggak ada yang baru untuk menarik bagi wisatawan,’’ terang anggota Komisi D DPRD Ponorogo, Budi Purnomo, kemarin (10/3). Politikus Partai Nasdem itu mencontohkan, selama ini disbudparpora kurang fokus dalam pengembangan dan penguatan tujuan wisata. Misalnya, saat wisatawan berkunjung ke Ngebel, hanya berkumpul di sekitar telaga. Wisatawan kurang tertarik mengunjungi destinasi lain karena kurang digarap. ‘’Ngebel itu mau dibawa kemana.Mengapa tidak kreatif bekerjasama dengan Perhutani membangun bumi perkemahan misalnya,’’ tuturnya. Budi khawatir pengelolaan konvensional hanya sekedar me

Ekspedisi Kecamatan Ngebel - Air Terjun Selorejo

Perjalanan menelusuri Kecamatan Ngebel dan sekitarnya. Melihat lebih dekat potensi alam Kota Ponorogo. Dokumentasi pribadi oleh tim PKO dan MPL. Selamat berkunjung. Salam. Ponorogo Awesome!

Grebeg Suro 2013 dan Festival Reyog Nasional XX

Image

Reyog Ponorogo: Mencari Spiritualitas Yang Hilang

Image
[caption id="attachment_406" align="alignleft" width="300" caption="Grebeg Suro 2009"] [/caption] Jika kebetulan Anda bertandang ke Ponorogo pada hari-hari menjelang Grebeg Suro (puncaknya 1 Muharram) sekarang ini, Anda akan menyaksikan sesuatu yang lain. Disana Anda akan menyaksikan sejumlah pria mengenakan busana ala warok yang serba hitam. Demonstrasi para Warok? Bukan! Mereka bukan warok. Mereka adalah para pegawai Pemerintah Kabupaten Ponorogo, yang harus mematuhi instruksi Bupati Markum Singodimedjo. Mungkin ini merupakan upaya pemerintah setempat untuk ‘mewarokkan masyarakat’ dan ‘memasyarakatkan warok’. Begitu pentingkah memasyarakatkan warok dengan cara semacam ini? Entahlah. Tetapi sebetulnya sudah lama kota kecil yang terletak di bagian barat-daya Jawa Timur ini dikenal oleh publik nusantara sebagai kota Reyog. Nyaris identik: Ponorogo = Reyog, Reyog = Ponorogo. Jadi tanpa ‘dimasyarakatkan’ pun, Reyog sudah lama memasyarakat di Ponoro

Reyog Ponorogo yang Langgeng Melegenda

Image
Seni yang Lahir dari Pencarian Tambatan Hati. Kesenian reyog adalah salah satu kesenian asli milik Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang sudah mendunia sejak puluhan tahun lalu. Selain dadak merak (bulu merak) yang digabungkan dengan singo barong (kepala macan), kesenian ini juga dilengkapi dengan penampilan warok yang terlihat khas dengan baju dan celana besar hitam, sabuk kulit, kolor tali warna putih, terbalut rapi, udeng hitam di kepala dan postur tubuh yang kekar. Diselipi muka garang, kumis lebat dengan gagahnya mereka berjalan. Tak hanya itu, unsur lain seperti jathilan atau gadis cantik dengan kuda kepangnya, termasuk aksi penari remaja bujang ganong, adalah pasukan sang legenda, Raja Kelono Sewandono yang mencari gadis pujaannya, Dewi Sri Songgolangit . Beberapa adegan yang ditampilkan dalam alur pementasan reyog sebenarnya tidak mengikuti skenario khusus. Tetapi, berdasarkan cerita beberapa budayawan Ponorogo , kekuatan alur pertunjukan tersebut berada pada interaksi sang pen

Juara Festival Reyog Nasional 2010

Image
Jawara di Rumah Sendiri SEMPAT kehilangan gelar juara umum pada Festival Reyog Nasional (FRN XVI) tahun lalu, Ponorogo tahun ini merebut jawara di rumah sendiri. Ini setelah grup reyog asal Kecamatan Ponorogo berhasil menyabet gelar juara umum. Selain itu, beberapa grup reyog dari beberapa sekolah di Ponorogo juga masuk sebagai 10 besar. 'Ini benar-benar sebuah kebanggan bagi kami selaku tuan rumah. Festival tahun lalu, predikat juara umum malah digondol Semarang,' terang Budi Satrio, ketua Paguyuban Reyog Ponorogo, kemarin(7/12). Grup reyog dari luar daerah juga behasil masuk 10 besar. Di antaranya, Kabupaten Wonnogiri, Kabupaten Madiun, Muara Enim, Kepulauan Riau, Balikpapan, dan Semarang. Menurut Budi Satrio, banyaknya grup reyog asal Ponorogo yang menjadi juara bukan disebabkan faktor tuan rumah. Namun,karena didasarkan pada beberapa standarisasi nilai. 'Dewan jurinya itu profesor dan doktor seni dari luar kota, bukan orang Ponorogo,' tegasnya.

Berbicara tentang Reog Ponorogo

Image
Reog Ponorogo [caption id="" align="alignright" width="320" caption="Pawargo Batam"] [/caption]   Berbicara tentang Reog Ponorogo tentu saja biasanya kita mulai dari ranah sejarah dan budaya masyarakat Ponorogo. Reog dari aspek kesejarahan konon bisa ditemukan di  buku Babad Ponorogo , maaf, saya sendiri sebagai  orang Ponorogo sampai sekarang juga belum berkesempatan membaca buku tersebut. Dari aspek budaya reog sebagai salah satu representasi kesenian yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat  Ponorogo pada umumnya. Yang kedua inilah yang hendak coba saya mulai berwacana dengan semua teman-teman Pawargo di manapun adanya, saya yakin banyak teman-teman  warga Ponorogo walaupun sudah lama dirantau masih memiliki kepedulian kepada tanah kelahiran  Ponorogo , atau syukur bila sudah meningkat tingkat kepeduliannya melampaui batas lokalitas kedaerahan namun sudah menjangkau pada kepedulian nasional khususnya dan negeri kita Indonesi

Wisata Religi Masjid Tegalsari

Terletak di desa Tegalsari Kecamatan Jetis. Masjid ini merupakan peninggalan Kyai Ageng Hasan Besari, seorang ulama besar yang hidup sekitar tahun 1742 pada jaman pemerintahan Sunan Pakubuwono II. Masjid Tegalsari diperkirakan dibangun sekitar abad XVII oleh Kyai Ageng Hasan Besari. Pada awalnya ukuran masjid itu masih relatif kecil. Bangunan masjid diperluas lagi oleh cucu Kyai Ageng Hasan Besari, yaitu Kyai Kasan Besari agar menampung jumlah jamaah yang lebih banyak. Kyai inilah yang berhasil mengislamkan masyarakat Ponorogo sampai lereng Gunung Lawu. Masjid Tegalsari merupakan pusat penyiaran agama Islam terbesar di wilayah Kabupaten Ponorogo. Di masjid itu pula didirikan Pondok Tegalsari yang amat tersohor dan mempunyai ribuan santri, berasal dari seluruh tanah Jawa dan sekitarnya.

Pasar Malam, hiburan warga Ponorogo.

Image
Pawargo.com - Menikmati keindahan Kota Ponorogo rasanya belum lengkap bila belum mengunjungi Pasar Malam . Ratusan pedagang memenuhi tanah lapang yang berada di tengah Kota Ponorogo, beraneka macam barang dan jasa ditawarkan ditempat ini. Pasar malam Ponorogo menjadi agenda rutin, hampir kurang lebih 2 - 3 kali diakan setiap tahunnya. Hiburan murah meriah ini menjadi daya tarik sendiri bagi warga Ponorogo. Ribuan warga Ponorogo berduyun-duyun dengan menggunakan kendaraan angkutan yang disewa secara swadaya bersama, bila anda berkunjung ke Ponorogo saat Pasar Malam tiba, siap-siap menghela nafas karena banyaknya kendaraan angkutan warga Ponorogo dari segala pelosok desa.

Reyog sambut Kapal Pesiar Mewah Albatros

Pawargo.com - Setelah 12 tahun tak pernah dikunjungi kapal pesiar, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akhirnya kembali didatangi kapal pesiar. Kali ini, Kapal pesiar Albatros asal Jerman berbobot 28.000 gross tonnage (GT) yang mengangkut 600 wisatawan manca negara asal Jerman dengan 339 awak kapal singgah selama enam jam di Surabaya. Kunjungan kapal pesiar Albatros ke Surabaya tergolong sangat singkat. Dalam kesempatan ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya melalui Surabaya Tourism Promotion Boar (STPB) menyiapkan Program City Tour dan Bromo Sunrise Tour bagi para wisatawan mancanegara yang menumpang kapal pesiar Albatros.

keliling telaga Ngebel cukup 5000

Image
Pawargo.com - Menikmati suasana telaga yang masih asri dan alami adalah jadwal saya liburan minggu ini. Sebuah telaga yang berada di ujung timur Ponorogo ini masih banyak diminati warga Ponorogo dan sekitarnya. Setiap hari minggu dan hari libur nasional, tempat ini banyak dikunjungi wisatawan. Cukup dengan membayar tiket masuk Rp. 2000,00 perorang, anda telah berada di tempat wisata andalan kota Ponorogo.