Buntut Desakan Mundur Supriyanto


[ Rabu, 26 Agustus 2009 ]
Koordinator PAC Diteror
Buntut Desakan Mundur Supriyanto


PONOROGO - Desakan mundur Ketua DPC PDIP Ponorogo Supriyanto berbuntut. Muhammad Yani, koordinator Forum 14 PAC (Pimpinan Anak Cabang) yang menggalang dukungan mundur mengaku banyak menerima tekanan dan ancaman.

Teror verbal itu dilakukan orang tak dikenal melalui telepon seluler. Baik melalui telepon langsung maupun via short message service (SMS). ''Sebelum berita desakan mundur mencuat, ancaman itu sudah masuk,'' terang Yani kemarin (25/8).

Menurut dia, teror itu menggunakan nomor asing. Intinya mereka mengancam akan menuntut balik Yani. ''Ada yang telepon secara langsung akan melaporkan ke Polda Jatim,'' katanya.

Meski mendapat tekanan, Yani mengaku tak gentar. Justru pihaknya lebih intensif merapatkan barisan menggalang kekuatan di internal partai, khususnya di tingkat PAC. ''Apa pun jadinya, kami 14 PAC tetap kompak menuntut ketua DPC sekarang mundur,'' tegasnya.



Tak hanya itu, Yani mengaku telah melaporkan kesemrawutan kepengurusan Supriyanto ke DPD PDIP Jatim melalui koordinator wilayah. Baik soal keuangan maupun mekanisme organisasi yang dianggap amburadul. ''Salah satu koordinator menyatakan persoalan PDIP Ponorogo telah dibahas di DPD Jatim. Saat ini tinggal menunggu finalisasi keputusan DPD,'' ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Hadi Suparnun, Ketua PAC Kecamatan Pudak. Dia menegaskan, desakan mundur Supriyanto bukanlah kepentingan pribadi. Melainkan demi menyelamatkan partai. Sebab, tahun depan di Ponorogo akan berlangsung pilkada. ''Pemilu dan pilpres lalu sudah cukup menjadi bukti kegagalan kepengurusan DPC. Kalau dibiarkan, PDIP yang besar ini mendatang hanya jadi macan ompong,'' tandasnya.

Sebelumnya, Supriyanto, ketua DPC PDIP, menegaskan siap mempertanggungjawabkan seluruh persoalan partai. Dia menilai, segala urusan partai harus diselesaikan dengan mekanisme partai. Yakni dengan musyawarah cabang sebagai forum tertinggi di DPC PDIP. ''Silakan menggugat atau mengkoreksi, tapi melalui muscab itu. Karena forum itulah yang resmi,'' katanya.(dhy/sad)

Comments

  1. ya.. usut tuntas.. biar clear..

    ReplyDelete
  2. wah....
    sepertinya Ponorogo semakin dikenall di dunia internet nie....
    tidak hanya budaya, tapi oknum-oknumnya juga.... hehhee

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo