Rebutan Cawan Es Dawet Ponorogo
Pelanggan baru Es Dawet Ponorogo asal Sidoarjo ini terlibat “konflik fisik” rebutan cawan alas dengan penjual, diakhiri ketawa lebar setelah tahu duduk perkaranya.(Foto: adjie subela untuk nbc)
PONOROGO - Rasanya geli melihat tingkah laku pelanggan baru Es Dawet Ponorogo yang sekarang ini warung-warungnya berpusat di perempatan Desa Jabung, Kecamatan Mlarak.
Es Dawet yang pernah merebut hati penggemarnya itu terkenal hingga ke luar kota. Banyak penggemar Es Dawet yang datang berkunjung ke Ponorogo ingin menikmati es kesukaannya itu langsung ke pusatnya, Desa Jabung. Lucunya selalu terjadi adegan kocak antara pembeli dan penjual Es Dawet, yaitu “upacara” rebutan cawan alas mangkok dawet.
Berbeda dengan daerah lainnya, penjual Dawet di Jabung menyajikan dagangannya dalam mangkok kecil dan diulurkan kepada pelanggannya memakai alas berupa cawan keramik (lepek, Jawa) sebagai pengganti baki/nampan. Umumnya pembeli baru mengira mangkok dawet diberikan bersama alasnya hingga mereka menariknya. Tentu saja si penjual mempertahankan setengah mati cawan modal dagangannya itu, sehingga terjadi tarik-menarik ke sana ke mari.
Zaman dulu ketika tukang Dawet belum pandai berbahasa Indonesia, maka adegan kocak itu berlangsung lebih lama. Ia ingin menjelaskan bahwa pembeli cukup mengambil mangkoknya saja. Karena pembelinya belum paham bahasa Jawa dialek Ponorogo, ia mengira berhak mendapatkan mangkok isi Dawet sekaligus cawan alasnya, sehingga berusaha menarik alas bersama mangkoknya dengan gigih.
Ketika adegan lucu ini berlangsung agak lama, biasanya pemandu wisatanya atau pelanggan lain yang sudah kehausan, segera menjelaskan duduk perkaranya. “Konflik fisik” itu biasanya segera berakhir dengan diiringi gelak ketawa hadirin.
Pelanggan baru Es Dawet Ponorogo asal Sidoarjo ini terlibat “konflik fisik” rebutan cawan alas dengan penjual, diakhiri ketawa lebar setelah tahu duduk perkaranya.
From: http://ping.fm/BqhgQ
PONOROGO - Rasanya geli melihat tingkah laku pelanggan baru Es Dawet Ponorogo yang sekarang ini warung-warungnya berpusat di perempatan Desa Jabung, Kecamatan Mlarak.
Es Dawet yang pernah merebut hati penggemarnya itu terkenal hingga ke luar kota. Banyak penggemar Es Dawet yang datang berkunjung ke Ponorogo ingin menikmati es kesukaannya itu langsung ke pusatnya, Desa Jabung. Lucunya selalu terjadi adegan kocak antara pembeli dan penjual Es Dawet, yaitu “upacara” rebutan cawan alas mangkok dawet.
Berbeda dengan daerah lainnya, penjual Dawet di Jabung menyajikan dagangannya dalam mangkok kecil dan diulurkan kepada pelanggannya memakai alas berupa cawan keramik (lepek, Jawa) sebagai pengganti baki/nampan. Umumnya pembeli baru mengira mangkok dawet diberikan bersama alasnya hingga mereka menariknya. Tentu saja si penjual mempertahankan setengah mati cawan modal dagangannya itu, sehingga terjadi tarik-menarik ke sana ke mari.
Zaman dulu ketika tukang Dawet belum pandai berbahasa Indonesia, maka adegan kocak itu berlangsung lebih lama. Ia ingin menjelaskan bahwa pembeli cukup mengambil mangkoknya saja. Karena pembelinya belum paham bahasa Jawa dialek Ponorogo, ia mengira berhak mendapatkan mangkok isi Dawet sekaligus cawan alasnya, sehingga berusaha menarik alas bersama mangkoknya dengan gigih.
Ketika adegan lucu ini berlangsung agak lama, biasanya pemandu wisatanya atau pelanggan lain yang sudah kehausan, segera menjelaskan duduk perkaranya. “Konflik fisik” itu biasanya segera berakhir dengan diiringi gelak ketawa hadirin.
Pelanggan baru Es Dawet Ponorogo asal Sidoarjo ini terlibat “konflik fisik” rebutan cawan alas dengan penjual, diakhiri ketawa lebar setelah tahu duduk perkaranya.
From: http://ping.fm/BqhgQ
doyanannku
ReplyDelete