Banjir Bandang Gerus Pondasi Jembatan Ketonggo


Jembatan Desa Ketonggo di tutup oleh warga Desa Ketonggo. foto by : surya/sudarmawan
BERITA PONOROGO | Para pengguna jalan harus memutar arah melalui Desa/Kecamatan Bungkal sejauh 2 hingga 3 kilometer. Karena jalur antar desa yang melalui jembatan Desa Ketonggo, Kec. Bungkal, Kabupaten Ponorogo telah di tutup oleh warga setempat.

Warga menutup akses jalan melalui jembatan itu untuk roda empat. Waga khawatir jembatan tak kuat menahan beban bila dilalui kendaraan roda empat, alasannya akibat pondasi jembatan Ketonggo ambrol di gerus banjir bandang bercampu lumpur.

"Ambrolnya tiang penyangga jembatan ini bersamaan hujan deras dan banjir bandang kemarin. Karena saat banjir banyak bambu hanyut dan berhenti di tiang penyangga jembatan yang tengah," terang Tuji warga setempat , Sabtu (28/03/2015)

Warga juga menghimbau pengendara roda dua agar berjalan hati-hati dan pelan pelan."Kami takut, jika tak ditutup ada kendaraan roda empat melintas di atasnya jembatan malah putus karena tak ada penyangganya. Khusus roda empat harus memutar melalui Pasar Bungkal," imbuhnya.

Sementara Kepala Desa Ketonggo, Nur Ahmadi mengaku menyayangkan jembatan antar desa yang berada di jalan poros desanya itu rusak di bagian pondasi dan tiang penagga jembatannya. Apalagi jembatan yang berada di tengah-tengah desa ini merupakan akses satu-satunya menuju ke sejumlah desa di sekitar Ketonggo. "Di selatan sungai masih Desa Ketonggo dan utara jembatan masuk Desa Ketonggo dan pemukiman warga. Setelah itu masuk masuk ke Desa Kunti yang utara dan Desa Nambak yang selatan," paparnya.

Kini dia berharap, jembatan itu segera diperbaiki Pemkab Ponorogo. "Kami sudah melapor ke Camat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Ponorogo jembatan rusak karena bencana alam," ungkapnya.

Akan tetapi, sampai kini, belum ada dinas terkait yang mau mengecek kondisi kerusakan jembatan yang ambrol pada bagian tiang penyangga jembatan itu. "Laporan sudah, tetapi belum ada tindak lanjutnya sama sekali," pungkasnya.

Disadur dari : Suryaonline.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo