Ayo bagikan di akun sosial mediamu! #grebegsuro2016

Ponorogo Duwe Gawe!
Tiga kata tersebut memiliki makna yang njawani, baik secara bahasa jawa ataupun maknanya. Bertahun-tahun megikuti event terbesar di kotaku, baru tahun ini ada perubahan-perubahan di beberapa rangkaian kegiatan. Dulu, namanya Festival Reyog Nasional, yang enaknya disebut #FRN, tapi sekarang menggunakan Festival Nasional Reyog Ponorogo. Setelah saya pikir, emang ada yang kurang pas dari sebutan yang dahulu, artinya saya lebih merasa kalau yang sekarang ini lebih benar. Coba sampean tanyakan sama ahli bahasa!
Grebeg Suro & Festival Nasional Reyog Ponorogo ini adalah hiburan rakyat, maka seharusnya ini menghibur. Tapi tenang, rakyat sudah terhibur. Ini terbukti dengan banyaknya rakyat dari pinggiran yang berbondong-bondong naik pick up atau truk untuk menuju lokasi dan rela membayar uang loket, meski mereka duduk dibarisan belakang dengan kursi seadanya. Heuheuheu ini hiburan rakyat, semoga penataan untuk tahun ini lebih baik. Baik untuk rakyat, bukan sekadar baik untuk rakyat vip. Tapi tenang, mereka masih terhibur! :P
Buat anak-anak kota yang hits, acara bertema budaya biasanya kurang menggigit. Banyak dari teman-temanku yang tinggal dilingkungan kota ndak pernah nonton acara ini. Entah itu gengsi, dikatain ndeso, atau alasan klasik lainnya. Tapi santai, sing woles, Su! Festival Nasional Reyog Ponorogo tahun ini ada siaran langsung melalui saluran Youtube Live Ponorogo Berbenah! Jadi, kalian yang dalam hati pengen nonton pagelaran Reyog, tapi malu, males atau wegah macet-macetan, kalian hanya perlu menyediakan benwit yang lebih untuk menyaksikan melalui layar gadged. Kalau punya Virtual Reality, berarti kalian lebih berbahagia lagi, karena acara ini bukan Live Streaming biasa, melainkan menggunakan Kamera 360 derajat. Kalian bisa menyaksikan sambil tolah-toleh ola-olo muter gadget! Ya, setidaknya untuk dokumentasi Live, tahun ini setara dengan dokumentasi di Istana Negara pas 17an kemarin. Cen cah Ponorogo ki sangar-sangar kok. Eh, tapi tolong doakan semoga benwitnya kuat dan ndak undlap-undlup. Biar Lancar!

























Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo