Pertamina Tanggung Biaya Korban Elpiji di Ponorogo

MADIUN - PT Pertamina berjanji menanggung biaya pengobatan korban luka akibat kebakaran yang disebabkan gas elpiji, termasuk untuk pasangan suami istri, Wahid (28) dan Fitri (22) asal Desa Karanglo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

Wahid dan Fitri mengalami luka bakar serius akibat tersambar api kompor gas yang tersulut gas dari tabung elpiji ukuran 3 kilogram yang diduga bocor. Kedua korban sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah, Ponorogo. Namun, karena tidak sanggup menangani, pihak RSI Aisyiyah merujuk korban ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr Soedono, Kota Madiun.

Fitri yang tengah hamil 8 bulan akhirnya menjalani operasi caesar untuk menyelamatkan bayi yang ada dalam kandungannya. Hingga kini, Fitri dan bayinya masih menjalani perawatan intensif di RSUP dr Soedono.
“Pertamina akan menanggung seluruh biaya pengobatan asal sesuai kriteria kecuali untuk rekonstruksi atau operasi plastik, termasuk korban asal Ponorogo itu,” ujar Asisten Manager External Relations Pertamina Regional V Eviyanti Rofraidah, Senin (14/6/2010).

Menurut Eviyanti, pihaknya masih mengurus biaya korban kebakaran elpiji asal Ponorogo tersebut. “Kami menggunakan mekanisme reimbursement atau penggantian kembali biaya-biaya yang sudah dikeluarkan oleh korban selama menjalani perawatan dan pengobatan di rumah sakit,” papar Eviyanti.

Dia mengatakan, setiap korban yang diduga menjadi korban kebakaran atau korban tewas akibat gas elpiji, akan diverifikasi. “Syaratnya di antaranya korban adalah penerima paket perdana konversi elpiji ukuran 3 kilogram dan ada surat keterangan dari aparat berwajib jika penyebabnya akibat elpiji,” ujarnya.

Selain itu, korban juga diharuskan menyertakan bukti-bukti biaya pengobatan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUP dr Soedono, dr Dodo Anondo MPH, mengatakan Fitri mengalami luka bakar parah mencapai 60 hingga 70 persen, maka tim dokter mengambil keputusan melakukan operasi caesar untuk menyelamatkan sang ibu dan bayi.

“Alhamdulillah, operasi caesar berjalan lancar. Sang ibu dan bayi akhirnya bisa selamat dan kini dalam perawatan intensif tim dokter,” kata dodo.

Kini, kondisi Fitri berangsur mulai membaik. Sedangkan, kondisi Wahid yang kesehariannya berjualan bensin itu juga berangsur mulai membaik. Keluarga korban hingga kini masih terus bergantian menjaga korban di RSUP dr Soedono.
(Muhammad Roqib/Koran SI/ton)

Comments

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo