Blog Warga Ponorogo

[ Selasa, 10 Maret 2009 ] PONOROGO - Keceriaan siswa kelas XII IA S MA Muhammadiyah 1 Ponorogo berakhir petaka . Saat asyik foto bersama untuk album kenangan acara perpisahan kelas di Jembatan Mbolu, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, tiba-tiba salah satu tali pengikat jembatan putus. Akibatnya, mereka terjatuh di sungai yang ketinggiannya mencapai 12 meter. Dalam kejadian itu 19 siswa terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo. Empat di antaranya harus menjalani perawatan intensif lantaran terluka serius di kepala dan kaki. Mereka adalah Wahyu Ida, 18; Erni Widiawati, 17; Ika Prastati, 18; dan Titin Suryani, 17. ''Sampai saat ini empat siswa masih dirawat di UGD,'' terang Watik Setyanigrum, salah seorang perawat Rumah Sakit Aisiyah kepada koran ini. Peristiwa tragis itu berawal ketika 40 siswa dan satu guru pembimbing mengadakan foto bersama untuk album kenangan di jembatan gantung Mbolu sekitar pukul 09.30 kemarin (9/3). Diduga tidak mampu menahan beban ke

Kakang Senduk 2008.

PONOROGO - Berita duka menyelimuti Kota Reyog. Satu lagi, tokoh warok Ponorogo, Kang Heru Subeno, meninggal dunia Rabu (4/3) pukul 21.00. Sosok yang dikenal sebagai seniman sejati itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tonatan, kemarin (5/3). Prosesi pemakaman berlangsung cukup hikmat. Nuansa Ponoragan sangat kental mengiringi keberangkatan jenazah sepanjang perjalanan dari rumah duka di Kelurahan Totanatan, Kecamatan Ponorogo, menuju peristirahatan terakhirnya. Keluarga besar tokoh yang semasa hidupnya dicurahkan untuk perkembangan seni Reyog tak kuasa meneteskan air mata. Tak terkecuali para seniman reyog, mereka mengaku kehilangan orang yang berjasa demi kemajuan seni Reyog.

SMA BAKTI PONOROGO di Kirab Pusaka dalam memperingati GREBEG SURO.

Ini ada beberapa photo menarik dari dokumentasi team inspiro Photography, pada sebuah kirab di Kota Ponorogo beberapa waktu yang lalu. Ada yang kenal nggak, sama photo-photo orang hitam di atas ya??? hmmm, monggo ninggalake komentar.

Ya, hati-hati adalah kata yang cocok untuk mengungkapkan topik ini. Beberapa hari yang lalu, ibu saya membeli salah satu produk sabun ditergen (sabun cuci). kira-kira beliau membeli dengan harga 1000 rupiah. Setelah mendapat sabun tersebut, beliau langsung menuju tempat mencuci baju di samping rumah. Dengan tenang sambil bernyanyi, kalau ga salah lagunya Broery Marantika (bukan mirasantika) yang berjudul angin malam terus mencampur sabun tersebut di bak yang sudah di persiapkan. Tiba - tiba, beliau teriak. Mungkin kaget juga, karena ada barang aneh 'semacam undian' di dalam kemasan sabun kecil itu. kemudian memanggilku. Wah, ini dapat undian nie...... Ada dua kertas yang mengisyaratkan undian. Kertas pertama tertulis, Kupon berhadiah. Lalu di baliknya ada hologram yang harus di gosok dahulu untuk mengetahui hadiah undiannya. Langsung, saya gosok dengan koin 500 perak. "SELAMAT ANDA MENDAPATKAN I UNIT HONDA JAZZ"

REYOG PONOROGO , BARONGSAI