Jembatan Putus Sembilan Belas Siswa SMA Terluka
[ Selasa, 10 Maret 2009 ]
PONOROGO - Keceriaan siswa kelas XII IA SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo berakhir petaka. Saat asyik foto bersama untuk album kenangan acara perpisahan kelas di Jembatan Mbolu, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, tiba-tiba salah satu tali pengikat jembatan putus. Akibatnya, mereka terjatuh di sungai yang ketinggiannya mencapai 12 meter.
Dalam kejadian itu 19 siswa terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo. Empat di antaranya harus menjalani perawatan intensif lantaran terluka serius di kepala dan kaki. Mereka adalah Wahyu Ida, 18; Erni Widiawati, 17; Ika Prastati, 18; dan Titin Suryani, 17. ''Sampai saat ini empat siswa masih dirawat di UGD,'' terang Watik Setyanigrum, salah seorang perawat Rumah Sakit Aisiyah kepada koran ini.
Peristiwa tragis itu berawal ketika 40 siswa dan satu guru pembimbing mengadakan foto bersama untuk album kenangan di jembatan gantung Mbolu sekitar pukul 09.30 kemarin (9/3). Diduga tidak mampu menahan beban kerena banyaknya siswa di atas jembatan, salah satu tali penahan sepanjang 8 meter itu putus.
''Foto bersama ini memang inisiatif teman-teman satu kelas. Awalnya kita memilih berfoto bersama di bendungan dekat jembatan. Namun, ketika melihat jembatan tersebut, kita tertarik untuk foto bersama di sana,'' jelas Titin Suryani, salah satu siswa yang masih menjalani perawatan.
Titin juga tidak begitu tahu awal mula kejadian tersebut. Yang jelas, kejadian ini berlangsung cepat. Ketika itu anak-anak berpose di tengah-tengah jembatan yang dibangun pada 80-an itu. ''Tadi sudah berfoto tiga kali. Namun, ketika foto keempat, terdengar suara keras dan jembatan langsung terbalik,'' tambahnya.
Sutrisno, salah satu warga, sebenarnya sempat memperingatkan para siswa agar berhati-hati. Sebab, jembatan tersebut sudah rapuh. Tetapi, imbauan itu tidak digubris.
Setelah mengetahui peristiwa itu, warga sekitar lokasi langsung mengevakuasi korban. Proses evakuasi sempat mengalami kesulitan. Pasalnya, jumlah korban lebih banyak dibanding warga yang menolong. Di samping itu lokasi sulit dijangkau.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Suhono masih menyelidiki putusnya tali penahan jembatan gantung Mbolu yang menyebabkan banyak korban luka tersebut. Beberapa petugas diterjunkan untuk olah tempat kejadian perkara (TKP). (dip/jpnn/zen)
Sumber : Jawapos.co.id
PONOROGO - Keceriaan siswa kelas XII IA SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo berakhir petaka. Saat asyik foto bersama untuk album kenangan acara perpisahan kelas di Jembatan Mbolu, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, tiba-tiba salah satu tali pengikat jembatan putus. Akibatnya, mereka terjatuh di sungai yang ketinggiannya mencapai 12 meter.
Dalam kejadian itu 19 siswa terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo. Empat di antaranya harus menjalani perawatan intensif lantaran terluka serius di kepala dan kaki. Mereka adalah Wahyu Ida, 18; Erni Widiawati, 17; Ika Prastati, 18; dan Titin Suryani, 17. ''Sampai saat ini empat siswa masih dirawat di UGD,'' terang Watik Setyanigrum, salah seorang perawat Rumah Sakit Aisiyah kepada koran ini.
Peristiwa tragis itu berawal ketika 40 siswa dan satu guru pembimbing mengadakan foto bersama untuk album kenangan di jembatan gantung Mbolu sekitar pukul 09.30 kemarin (9/3). Diduga tidak mampu menahan beban kerena banyaknya siswa di atas jembatan, salah satu tali penahan sepanjang 8 meter itu putus.
''Foto bersama ini memang inisiatif teman-teman satu kelas. Awalnya kita memilih berfoto bersama di bendungan dekat jembatan. Namun, ketika melihat jembatan tersebut, kita tertarik untuk foto bersama di sana,'' jelas Titin Suryani, salah satu siswa yang masih menjalani perawatan.
Titin juga tidak begitu tahu awal mula kejadian tersebut. Yang jelas, kejadian ini berlangsung cepat. Ketika itu anak-anak berpose di tengah-tengah jembatan yang dibangun pada 80-an itu. ''Tadi sudah berfoto tiga kali. Namun, ketika foto keempat, terdengar suara keras dan jembatan langsung terbalik,'' tambahnya.
Sutrisno, salah satu warga, sebenarnya sempat memperingatkan para siswa agar berhati-hati. Sebab, jembatan tersebut sudah rapuh. Tetapi, imbauan itu tidak digubris.
Setelah mengetahui peristiwa itu, warga sekitar lokasi langsung mengevakuasi korban. Proses evakuasi sempat mengalami kesulitan. Pasalnya, jumlah korban lebih banyak dibanding warga yang menolong. Di samping itu lokasi sulit dijangkau.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Suhono masih menyelidiki putusnya tali penahan jembatan gantung Mbolu yang menyebabkan banyak korban luka tersebut. Beberapa petugas diterjunkan untuk olah tempat kejadian perkara (TKP). (dip/jpnn/zen)
Sumber : Jawapos.co.id
Sangat Tragis sekali kejadian nya.
ReplyDeleteSemoga Hal seperti itu tidak terulang lagi.
foward : Vietha Windya wrote
ReplyDeleteat 9:24am tomorrow
io thax iku sing foto skul qhu dl...
foto ndadak aneh2 ndek jembatan sing mau rubuh..
padahal dah di ingetin eh malah loncat2 nak 40 bareng...yo wes ambrol deh..
guru matematika qu tersayang jg luka duh kacian bgt
mau ujian pke buat acar aneh2...
kejadian yang seharusnya tidak terjadi......
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKalau boleh tahu untuk blog pawargo ini di kelola oleh berapa orang ya mbak / mas?
ReplyDeleteterima kasih mbak Endah,
ReplyDeleteUntuk blog Pawargo ini yang mengelola ada 3 orang.
Kebetulan ada temen yang sedang kuliah di Jogja juga ikut serta memeriahkan Blog kecil ini...
Kalau mbak Endah berkenan, mari bersama membangun blog ini...
salam sukses selalu,
Admin
Pardi