Muter pikiran

Halalalalalaa
Mengawali pagi itu dengan perasaan capek dan lelah. Kenapa??? 

Semalam telah melewati sebuah pergulatan yang cukup menguras tenaga, panas, capek, pusing dan lapar. Seseorang telah membantu mengurangi perasaan capek itu, bukan karena dia memberi sebuah hiburan atau layanan seperti di Spa dan pijat (hehehhe). Tak lain karena dia telah memberikan seseuatu yang tidak pernah terlintas dalam benakku. Siapakan dia?? Seseorang yang kukenal belum lama itu sangat menerima keadaan dan kondisiku sekarang. Tidak terlihat sebuah maksud terselubung dari wajahnya. Saat kumulai memasuki ruangan, disana ada seorang bapak (kira-kira usia 45 an tahun) nampak menyambut kedatangan saya di sebuah rumah yang dua lantai tersebut. Sekejab saya dipersilahkan duduk, tak lama kemudian datang segelas teh manis hangat tersaji. Masih nampak sebuah merk teh celup terkenal berwarna biru tersebut. Akhirnya capek itu sedikit berkurang sambil ngobrol seputar bisnis dan keluarga bapak tadi. Sapaan Bapak saya panggil beliau dengan akrab. Karena beliau seumuran bapakku. Namanya pak Anwar. Salam kenal ya pak dari saya.

Bapak itu sangat nampak bahasa Jawanya. Setelah mendekati dan menanyakan asal bapak tersebut, ternyata beliau asli ‘wong jowo’.
Hoalah, bapak orang Jawa juga ya??
Iya. Jawab bapak itu dengan senyum lepas.
Setelah ngobrol cukup panjang dan lebar, sesaat saya mengajukan permisi. Bapak itu menjawab, silakan. 

Pak, mungkin saya akan tinggal di sini beberapa saat. Sambil menunggu nyari tempat lain untuk tinggal. Eh, bapak itu bilang, silakan saja. Toh dirumah ini juga kosong kok, cuman berdua dengan Nanda.

Tak lama kemudian diajaknya masuk kesebuah kamar berukuran kurang lebih 4 x 3 m, plus sebuah kamar mandi dalam dan AC. Wow, ini sebuah kamar yang lebih dari cukup. Nampak ada meja, lemari dan sebuah kursi kerja putar. Masukin pakaiannya dalam lemari, lalu mandi dan istirahat dulu. Biar kalian tidur di sini berdua saja, bapak tidur diatas kok. Sekilas bapak itu pergi meninggalkan kami berdua.

Yap, ada dua tas berisi pakaian yang harus dipindahkan ke lemari. Hmmm, tapi kali ini kayaknya sudah tak terbendung rasa lelah itu. Akhirnya kuputuskan untuk mandi, meski waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Dingin dan gerah menjadi alasan kenapa harus mandi dan kenapa kalau ga mandi.

Brrrrr, dingin sangat ternyata airnya. Jadi agak males nih mau mandi. Hehehe, dingin banget’e.
Berhitung, satu, dua, tiga, BYURRRRRRR!! Mandi, mandi....
Hiaaaaah, kurang lebih 5 menit, kuakhiri mandi itu. Ndak kuat lama-lama di dinginnya malam itu.
Setalh selesai mandi, saya lanjut merapikan tempat tidur. Tidur sampai pagi........
Bersambung sampai besuk pagi.

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo