Tewas 'Tertombak' Pohon Pinus

PONOROGO - Nyawa Tawirah, 35, perempuan asal Semenok, Ngebel, Ponorogo, pagi kemarin (12/5) langsung melayang setelah kepalanya terhantam pohon pinus seukuran paha orang dewasa. Ranting lancip pinus yang roboh karena lapuk itu sempat menancap ke batok kepala korban.

Tawirah tewas seketika. Selain menderita luka terbuka serius, dia juga mengalami trauma kepala. Darah mengucur dari lubang hidung dan kepala. Ibu muda itu bertemu nahas sepulang dari menyabit rumput, sekitar pukul 10.00. Tatkala sedang menggendong sekeranjang rumput hasil sabitannya, pohon pinus di sisi kanannya tiba-tiba ambruk tepat menimpa kepala. ''Kayunya sudah lapuk karena habis dibakar,'' ungkap Sidik, 40, warga setempat yang kali pertama memergoki mayat Tawirah.

Menilik posisi terakhir korban, dia diduga sempat menengok ke kanan saat mendengar bunyi berisik, tanda-tanda pohon hendak roboh. Namun, Tawirah sudah tak lagi memiliki kesempatan menyelamatkan diri. Tubuhnya langsung terkapar tanpa nyawa akibat pohon yang telak menimpa kepala. Pada saat kejadian, angin berhembus cukup kencang.

Kematian mendadak Tawirah itu langsung diratapi keluarganya. Apalagi, pada jam-jam kejadian, dia biasanya sudah berada di rumah. Keseharian Tawirah tiap pagi, mencari rumput untuk ternak kambingnya. Bersamaan dengan itu, warga menyesalkan pohon lapuk yang dibiarkan tetap berdiri di kawasan hutan. ''Bisa membahayakan,'' ujar sejumlah warga.

Pohon pinus tumbang sebelumnya juga pernah mencabut nyawa Guru Tidak Tetap (GTT) di SDN 07 Baosan Kidul, Ngrayun, Ponorogo. Sepulang dari kantor, guru nahas yang tengah mengendarai motor Suzuki Spin Nopol AE 3402 SO itu mendadak tertimpa pohon pinus di Dusun Konto, Baosan Kidul, awal Februari lalu. Korban langsung meregang nyawa seketika.

Batang pinus berdiameter 30 centimeter yang tertanam di petak hutan 14 wilayah RPH Ngrayun itu menimpa telak ke tubuh korban. Bagian tubuh yang diduga pertama kali terkena benturan adalah tengkuk hingga tulang leher langsung patah. Rusuk korban juga dipastikan mengalami patah tulang. Belum lagi, luka terbuka di dagu, bahu kiri dan bagian wajah. (hw/sad)

Comments

  1. ucapan bela sungkawa dari saya, moga amal solehnya diterima allah yang maha kuasa. dan yang ditinggal semoga diberi kekuatan ....amin...

    ReplyDelete
  2. aduh kasian aku turut berduka cita aja ya....

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo