Ruwatan Bumi Reyog Ponorogo dan Ruwatan Massal

Ponorogo (23/12), Suara gamelan jawa mendengung terdengar di kawasan timur kota Ponorogo mulai sore itu. Nampak beberapa orang berpakaian hitam-hitam dan beberapa berjenggot putih berjajar sambil menyambut tamu datang. Tepatnya di Dusun Tumpuk, Desa Kemiri, Kecamatan Jenangan berdiri sebuah padepokan Yayasan Parapsychologi Semesta dimana acara Ruwatan Bumi Reyog dan Ruwatan Massal/Umum dilaksanakan. Acara di mulai dari Jam 17.00 Wib sampai dini hari. Undangan dihadiri oleh sejumlah 1200 orang dan warga sekitar. Angleluri Kebudayaan Jawi Lahir Maupun Batin menjadi semboyan YPS.

Harapan panitia dengan pelaksanaan acara ini adalah orang-orang jawa Ngeleluri Budayanya tidak mengikuti kebudayaan asing yang terkadang bisa membelokkan karakter dan jiwa orang jawa. Perkembangan kemajuan tekhnologi dan jaman seperti saat ini bisa mengakibatkan nilai-nilai moral bangsa Indonesia atau lebih mendunianya bangsa timur, akan hilang secara perlahan. Untuk itu dilaksanakan acara semacam ini.
Misalnya Ilmu Sastro Jendro, ilmu ini dapat digunakan untuk pengobatan jarak jauh. Karena di dalam kebudayaan jawa, bersandar pada kekuatan ilahi bukan dari Jin atau setan. Untuk dapat melaksanakan ilmu ini semua, orang-orang yang ingin mengikuti rajah harus menjalankanpersyaratan khusus, diantaranya ada yang melakukan puasa 3 hari, 7 hari, puasa dan berendam selama 7 hari . Semua persyaratan itu wajib. Karena menjalani syarat tersebut sebagai penebus untuk mendapatkan wahyu dari Tuhan. Setiap permohonan kepada Tuhan, tanpa didasari oleh laku tidak akan mendapat apa-apa. Didalam ajaran agama apapun ada ajaran tersebut. Kalau di agama islam, puasa ramadhan, puasa pantang di agama kristiani, kalau di agama budha ada puasa pantang daging dan sebagainya, begitu juga di adat kejawen.
acara ini sudah dilaksanakan setiap tahun selama 10 tahun terakhir. Awal tujuan pelaksanaan Ruwatan adalah pada beberapa tahun yang lalu, kota Ponorogo banyak terjadi kerusuhan dan pertikaian antar kelompok. Melihat kondisi seperti ini Yayasan ParaPsychologys Semesta (YPS) Prihatin akan kondisi waktu itu. Dengan pagelaran Wayang kulit semalam suntuk dan Ruwatan, warga YPS berharap akan mengurangi pertikaian tersebut. Tambah Bapak Dodi Sri Suryadi sebagai Ketua Yayasan.

Peserta berasal dari beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diantaranya, Solo, Sragen, Pati, Rembang, Wonogiri, Blora, Klaten, Madiun, Pacitan dsb. Mereka menyatu dan berkumpul dalam aliran YPS, karena YPS merupakan sebuah organisasi yang bertujuan mempelajari kebudayaan Jawa, bukan aliran sesat maupun organisasi politik.

Musik lesung pun ikut mengawali prosesi ruwatan. Musik lesung telah ada sejak 2800 tahun yang lalu dan diciptakan/diprakasai oleh Rorojonggrang. Kebudayaan ini harus dilestarikan karena bisa dipelajari sebagai budaya asli jawa.

Didalam acara ruwatan, ada air Perwitosari. Air ruwatan yang dalam anggota YPS dipercaya mempunyai daya kuat untuk pengobatan, mencari jodoh, perlindungan diri dsb. Dengan meminum atau untuk mandi semoga dapat bermanfaat dalam kehidupan. Air ini akan dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Bahkan menurut Romo Dodi, air ini dapat digunakan untuk mencari jodoh.

Didalam YPS ini tidak ada anggota, semua adalah warga atau satu yayasan. Karena Tidak ada guru dan murid, semua menjadi guru dan murid. Maksudnya, seumpama ada masalah tentang bagaimana menghentikan air supaya tidak jatuh kebawah, kita akan rangkum dan dipecahkan bersama. Akhirnya semua anggota mencoba bersama untuk mendapatkan ilmu tersebut. Seperti dahulu saat penemuan ilmu Rajah Kolo Cokro.
Kepada semua warga yang ingin berminat bergabung dalam Yayasan ini, silakan datang untuk sarasehan dan sharing ilmu. Terbuka bebas, bagi yang datang akan semakin banyak mendapat ilmu, yang tidak datang akan tidak bertambah ilmu. Acara rutin YPS dilaksanakan pada Selasa Kliwon dan Malam selasa wage bertempat di Padepokan YPS. Lanjut Bapak Dodi memberikan informasi kepada team Pawargo.com

Comments

  1. Saya bangga jdi warga masyarakat ponorogo.

    ReplyDelete
  2. Ponorogo Is The BesT. . .
    Bangga Jadi Warga n Masyarakat Kota REOG ini. . .
    TINGKATKAN!!!!!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo