KRI Dewaruci Meraih Penghargaan Internasional

Senin, 02 Agustus 2010 00:00
KRI Dewaruci milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) mendapat tiga penghargaan di Belgia . Ketiga penghargaan itu adalah kapal dengan formasi terbaik saat berlabuh, kapal asal terjauh dan tim olahraga basket terbaik . Penghargaan itu diberikan oleh Panitia Tall Ship Race 2010 kepada Letkol

(Laut) Suharto usai parade di lapangan terbuka di pusat kota Antwerpen pada Senin 12 Juli 2010 . Dalam siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia Brussels menyatakan, parade dan pengumuman itu disaksikan oleh Wali Kota Antwerpen, Komandan Pelabuhan Laut Antwerpen, KBRI Brussels, serta warga Indonesia dan ribuan masyarakat Belgia .

Kepala Penerangan, Sosial-Budaya dan Diplomasi KBRI Brussels, Priatna mengatakan, parade itu diikuti peserta dari berbagai negara . Dalam parade itu, Marching Band Gita Taruna yang beranggotakan para kadet KRI Dewaruci membawa kain panjang bertuliskan Indonesia . Dijelaskan, para taruna itu berjalan sepanjang 3 kilometer dan tampil sangat memukau .

Pada parade itu, kadet Dewaruci menyanyikan empat lagu berbahasa Inggris, seperti Besame Mucho, La Bamba, Oh Carol dan Jingle Bell dengan aransemen yang energik. Menurut Priatna, masyarakat Belgia yang menyaksikan parade itu sangat terpukau dan bertepuk dengan meriah atas kekagumannya pada keunikan kadet memainkan lagu-lagu itu .

KRI Dewaruci dengan komandan Letkol Laut Suharto La Djide melaut dalam rangka mengikuti kegiatan Internasional The Historical Seas Tall Ships Regatta 2010 pada 12 Mei hingga 4 Juni dengan mengambil start di kota Volos (Yunani), menuju Varna (Bulgaria), Istanbul (Turki) dan berakhir di kota Lavrion (Yunani) . Rute itu merupakan rute yang sama seperti yang dilakukan oleh Argo, kapal penjelajah yang dikemudikan Jason, yang ada dalam mitologi Yunani .

Dalam layarannya itu, KRI Dewaruci membuka open house sebagai salah bentuk misi kebudayan yang dibawa oleh kapal latih . Berbagai pertunjukkan kesenian digelar di atas kapal seperti tari Perang yang berasal dari Papua, Tari Rantak dan Tari Badindin dari Sumatera Barat, Reog Ponorogo dari Jawa Timur dan Rampak Gedang dari Jawa Barat . Selain itu, para pengunjung disajikan kuliner khas Indonesia seperti, sate, nasi goring, mie goreng, bakso, gado-gado dan aneka krupuk .

Kapal yang berusia lebih dari 58 tahun itu, dijadwalkan akan menyinggahi Perancis, Belgia, Denmark, Norwegia, Inggris, Belanda, Jerman, Italia dan Mesir, sebelum kembali ke Indonesia pada September 2010 mendatang. Mky-ike(2/8)fks

Sumber : id.voi.co.id/fitur/voi-bunga-rampai/5317-kri-dewaruci-meraih-penghargaan-internasional.html

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo