film Negeri 5 Menara

JAKARTA, -- Setelah proses persiapan yang cukup panjang--dimulai pada Mei 2011--akhirnya film Negeri 5 Menara akan segera memasuki tahap pengambilan gambar. Dengan dukungan KG Production, Million Pictures akan memulai proses shooting pada awal Agustus 2011 ini.

"Semoga dengan persiapan yang cukup, kami bisa memastikan kalau film Negeri 5 Menara bisa mencapai ekspektasi kualitas dari pada penonton. Penonton film Indonesia mulai picky (pemilih), jadi kami harus pintar-pintar menciptakan sebuah film yang segar, memiliki cerita yang kuat, modern dan entertaining," jelas penulis skenario Negeri 5 Menara, Salman Aristo di Planet Hollywood, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Negeri 5 Menara yang disutradarai Affandi Abdul Rachman, memiliki susunan tim kerja syarat pengalaman, seperti Eros Eflin, Roy Rolang, hingga Citra Subiyakto. Indra Yudhistira sebagai produser eksekutif menambahkan, "Lewat susunan tim yang kuat, diharapkan film Negeri 5 Menara bisa menjadi sebuah karya yang bisa dibanggakan semua orang dan tentunya bisa menjadi inspirasi Indonesia," ujarnya.

Sesuai agenda produksi, Negeri 5 Menara memiliki empat tahapan shooting. Pertama, akan dilakukan di wilayah Ponorogo dan Pondok Modern Gontor (hingga pertengahan Agustus 2011). Kemudian tahap dua akan dilaksanakan di kota Bandung setelah Lebaran. Tahap tiga akan diambil di Bukittinggi dan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Kemudian yang terakhir akan diambil langsung di kota London, Inggris.

Affandi atau yang kerap disapa Fandi berharap penonton bisa merasakan aura petualangan dalam film ini. "Negeri 5 Menara adalah sebuah petualangan seorang anak bangsa yang berlatar belakang sangat sederhana, namun karena keteguhan dan kerja keras, ia bisa sukses bukan saja di negeri sendiri, namun di tingkat dunia. Kami berharap semangat penonton bisa ikut merasa terbakar setelah menonton film ini," jabar Fandi.

Tidak hanya dari segi pengambilan gambar yang memiliki pendekatan segar, dalam pemilihan pemain pun, Negeri 5 Menara berusaha untuk menyuguhkan susunan yang fresh. Mulai dari Doni Alamsyah, Andhika Pratama, David Chalik, Inez Tagor, Mario Irwinsyah hingga pendatang baru seperti Eriska Rein dan Merayni Fauziah ikut meramaikan susunan pemain film tersebut.

Salah satu aktor yang akan kembali tampil adalah Ikang Fauzi yang akan memerankan Kiai Rais, pimpinan Pondok Madani, di mana Alif menimba ilmu. Pemeran Sahibul Menara (enam sahabat karib dalam novel Negeri 5 Menara) diperkuat oleh enam orang anak hasil proses casting dan open casting selama tiga bulan di Jakarta dan kota lain seperti Depok, Padang, Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar.

Setelah workshop dan pelatihan intensif selama lebih dari satu bulan, mereka diharapkan dapat menjadi personifikasi yang tepat dari penggambaran di novel. Sebagai penulis novel Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi sangat antusias dan tidak sabar menunggu bagaimana film ini akan menggambarkan novel karyanya ini.

"Niat awal saya menulis adalah untuk bisa berbagi semangat dan inspirasi melalui cerita trilogi Negeri 5 Menara. Semoga dengan adanya film ini, inspirasi ini semakin menyebar luas dan bisa dinikmati lebih banyak orang. Dan mantera 'man jadda wajada' (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) yang menjadi spirit novel saya bisa diletupkan di setiap adegan dan alur cerita film ini. Mohon doa agar karya film ini bermanfaat buat kita semua," harap Fuadi.

Novel Negeri 5 Menara sebelumnya telah mendapat penghargaan sebagai buku terfavorit Anugerah Pembaca Indonesia 2010 dan nominasi Khatulistiwa Literary Award 2010. Novel ini juga memecahkan rekor penerbit Gramedia Pustaka Utama sebagai buku lokal terlaris dalam 37 tahun terakhir ini dan telah berhasil merebut hati para pembaca Indonesia. Seperti novel popular lainnya, banyak sekali pembaca yang sudah tidak sabar ingin menonton versi film Negeri 5 Menara.
(KOMPAS.com-Irfan Maullana | Eko Hendrawan Sofyan)

Comments

  1. Alangkah naifnya masyarakat Ponorogo hidup dan berkembang tanpa peran pemerintah.

    ReplyDelete
  2. Rabu, 27 Juli saya sempatkan diri mengunjungi desa salah satu dusun "menara kampung idiot" sekedar memberikan bantuan uang untuk membeli sembako bagi mereka selama bulan puasa. Alangkah indahnya "menara kampung idiot" itu juga diambil gambarnya mengimbangi "kampung menara Pondok Gontor". Masyarakat seakan jaman digital seperti ini sekonyong-konyong bergerombol datang serasa ingin menyapa.... inilah aku.... apa yang sekarang kau lihat, kau dengar, kau rasakan.... dalam ketakberdayaanku, apa yang bisa kamu lakukan untukku...!!!!!

    ReplyDelete
  3. @pak bambang
    monggo pak.. tugas kita sebagai warga ponorogo.. jika ada yang mampu menulis dan menciptakan narasi yang baik dan layak untuk di filmkan kenapa tidak?
    harusnya jika ada niatan untuk memfilmkan kampung idiot ya harus jemput bola, paling tidak merangkul fihak yang berkompeten...
    monggo..kalau bisa betul2 terlaksana, seluruh dunia akan tahu bahwa di ponorogo tidak hanya ada menara gontor, namun juga ada menara kampung idiot, sehingga paling tidak bisa membantu saudara2 kita disana..

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo