Parade 110 Reyog dalam HUT Ponorogo

NAIK KEPALA REOG: Bupati Ponorogo H. Amin dan Wakil Bupati Hj.Yuni Widyaningsih
Kerinduan masyarakat Ponorogo terhadap pagelaran Reyog bersekala besar akhirnya terobati. Setelah 15 tahun tak ada even yang melibatkan banyak seniman reyog, Dalam Pringatan Hari Jadi Ponorogo ke 516 kamarin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelar parade 110 Reyog.
Sontak, even akbar tahuan tersebut meyedot perhatian puluhan ribu warga warga untuk turun ke jalan protokol dan Alun-alun Ponorogo. Bukan masyarakat yang tinggal di perkotaan, warga dari pelosok desa dan pegunungan pun turun menyaksikan parade.

“Kami sudah lama tidak menggelar pagelaran Reyog yang besar seperti ini. Memang sering ada pagelaran Reyog, tapi cuma menampilkan satu atau dua Reyog saja. Ini luar biasa. Penontonya puluhan ribu,” kata Agus salah satu penonton asal Jetis. Ia mengaku puas dengan parade Reyog akbar kali ini.
Bupati Ponorogo H.Amin Bupati mengatakan parade 110 Reyog tersebut sengaja di gelar sebagai upaya melestarikan budaya asli daerah. Dengan pagelaran kesenian daerah ini, lanjut Amin, semangat dan kecintaan masyarakat Ponorogo terhadap Reyog kembali menggelora.

“Peringati hari jadi Ponorogo ke 516 ini kita gelar sekaligus untuk melestarikan dan nguri-nguri budaya asli daerah. Kata orang pintar, bangsa yang besar adalah bangsa mau melestarikan budaya dan sejarah,” ujarnya. “Reyog wajib dilestarikan sebab, Ponorogo bisa dikenal karena memiliki kesenian Reyog,” pungkas Bupati Amin.*arso/LENSAINDONESIA.COM

Comments

  1. Terima kasih telah ikut serta mempromosikan Ponorogo via kegiatan budaya yang adiluhung

    ReplyDelete
  2. Insya Alloh kami akan terus membantu pemberitaan terkait Ponorogo di Lensaindonesia.com

    ttd

    ARSO

    ReplyDelete
  3. Wlau aq asli blitar tpi aq slslu merindukan kota ponorogo. Aplagi dgan smua certa & mitos kota ponorogo.

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo