Modus Pembobolan ATM Terungkap

Pelaku saat digelandang ke Mapolsek Jetis, (foto by: kanalponorogo)
Inilah modus yang ZA gunakan untuk membobol kartu ATM milik Pak Samuri, ustadz di Madratsah Tsanawiyah (Mts) Ronggowarsito.

“Awalnya saya nemu kunci motor, dan saya tahu kalau itu kunci motornya Pak Samuri, Ya kemudian kunci itu saya gunakan untuk membuka jok motor dan saya lihat ada dompetnya,” ucap pelaku saat diinterogasi petugas Polsek Jetis.

ZA hanya membuka jok dan tidak mengambil apapun dari dalamnya,sekalipun dilihatnya ada dompet dibawah jok motor milik korban. Lantas pelaku menutupnya lagi namun jok dibiarkan tanpa dikunci. Selanjutnya kunci motor yang sebelumnya ia pegang, ia masukkan kedalam kantong celana korban yang saat itu masih mandi.

Barulah saat korban menjalankan sholat Dzuhur, pelaku kembali mendatangi motor korban yang kondisi joknya tidak terkunci. Kali ini pelaku membuka-buka dompet milik korban yang tersimpan dibawah jok dan mengambil ATM yang ada dalam dompet. Disaat membuka dompet itulah, pelaku melihat ada beberapa deretan angka yang oleh pelaku diperkirakan sebagai nomer PIN ATM BRI yang ia ambil.

Sembari mengingat-ingat angka tersebut, pria yang saat ini dalam proses cerai dengan istrinya warga Jalan Kumbokarno Ponorogo ini, membawa kartu ATM BRI tersebut ke ATM BRI unit Siman, dicobanya dan ternyata bisa. Pertama dia ambil uang tunai Rp 100 ribu kemudian diulangnya menarik uang tunai lagi senilai Rp 100 ribu.

Merasa, kartu ATM yang ia curi itu bisa digunakan untuk menarik uang di mesin ATM, tersangka kemudian menuju ATM BRI yang ada didepan Pasar Songgolangit Ponorogo dan kembali dirinya melakukan penarikan uang tunai sejumlah Rp 1.250.000,-.

Pelaku semakin gelap mata saat melihat isi tabungan masih banyak dan kembali melakukan penarikan uang, di ATM BRI Mlilir sebesar Rp 3.500.000. Sehingga total uang yang berhasil diambil pelaku sebesar Rp 4.950.000. “Sudah saya gunakan Rp 950 ribu,” aku ZA, pada petugas.

Korban yang merupakan ustadz di Madratsah Tsanawiyah (Mts) Ronggowarsito yang berlokasi dikomplek masjid Tegalsari tersebut melaporkan kehilangan kartu ATM miliknya ke Bank, sembari meminta print out tabunganya. Korban terkejut saldo tabungan miliknya berkurang Rp 4,5 juta. Bersama dengan petugas Polsek Jetis, kemudian oleh petugas bank diperlihatkan rekaman CCTV sesuai data penarikan dari print out tabunganya tersebut.

Dari rekaman CCTV itulah korban mengenali pelaku yang sebenarnya juga tinggal di pondok Tegalsari mulai Januari tahun ini.

Bersama petugas Polsek Jetis, korban yang mengenali wajah pelaku, menghadang pelaku di masjid Tegalsari. Pelaku berhasil ditangkap saat ashar setelah dari pagi petugas melakukan penyanggongan. Tersangka dicokok usai mengantar teman ceweknya yang kerja di PCC.


Sumber : KanalPonorogo

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo