Posts

Ketemu sahabat I

Horeeee.... Kemarin cuaca tak segan panas hujan pun tak mau. Sekitar jam 10.00 WIB, kuputuskan untuk segera meluncur ke kota. Berharap dapat materi buat nulis di blog lagi. Ya, mencari bahan nulis di Blog. Ini merupakan salah satu alasan mengapa beredar di seputaran kota. Dengan berbekal sebuah kamera SLR, tas dan pena, pasti sudah cukup untuk menshoot tempat yang bagus. Ops, tapi waktu itu barusan bangun tidur. Masih cupu sambil ndengerin Jazz Music, ‘Fly the Moon by Evangelion’, browsing dulu ah pake sapidie. Eh, ternyata udah abis kontraknya. Ya terpaksa belum bisa kasih cuap-cuap lagi. Ya udah kalau begitu, dengan sedikit terpaksa akhirnya mandi juga neh.... padahal biasanya jarang mandi. (kemana-mana tetep PD) hahahaha. Mandi, sambil ndengerin lagu Mathbook Romance – Promise. Semakin menambah semangat untuk mengawali hari... lagu itu menjadi ‘Engker’ dalam kehidupan saya. Kenapa??? Kalau dibahas pasti akan sangat panjang sekali, jadi tidak usah saya bahas sekarang. Mungkin lain wa

Muter pikiran

Halalalalalaa Mengawali pagi itu dengan perasaan capek dan lelah. Kenapa???  Semalam telah melewati sebuah pergulatan yang cukup menguras tenaga, panas, capek, pusing dan lapar. Seseorang telah membantu mengurangi perasaan capek itu, bukan karena dia memberi sebuah hiburan atau layanan seperti di Spa dan pijat (hehehhe). Tak lain karena dia telah memberikan seseuatu yang tidak pernah terlintas dalam benakku. Siapakan dia?? Seseorang yang kukenal belum lama itu sangat menerima keadaan dan kondisiku sekarang. Tidak terlihat sebuah maksud terselubung dari wajahnya. Saat kumulai memasuki ruangan, disana ada seorang bapak (kira-kira usia 45 an tahun) nampak menyambut kedatangan saya di sebuah rumah yang dua lantai tersebut. Sekejab saya dipersilahkan duduk, tak lama kemudian datang segelas teh manis hangat tersaji. Masih nampak sebuah merk teh celup terkenal berwarna biru tersebut. Akhirnya capek itu sedikit berkurang sambil ngobrol seputar bisnis dan keluarga bapak tadi. Sapaan Bapak

Balada Sop dan Jus Buah

Akhirnya sampai juga di sebuah kota yang cukup modern (bisa di bilang begitu). Sebuah kota yang sangat mudah di temui masalah paling populer di sana, kendaraan vs macet. Asap kendaraan memenuhi jalanan mulai fajar menyingsing. Awal dari kesibukan kota disini dimulai. Kali ini, di tengah kesibukan kota ‘modern’ di atas, saya mencoba menggali informasi tentang kota dan beberapa isinya lebih jauh. Yup, lebih jauh...??? Gimana maksudnya?? Ya jadi begini, di kota yang sangat dibutuhkan mobilitas tinggi itu. Tidak semua bisa merasakan nikmatnya Air Conditioner (AC) di dalam mesin berroda 4. Apalagi saat kemacetan itu melanda. Hugh, apa yang bisa dilakukan orang yang tidak memakai AC??? Gerah?? Nangis?? Atau stress?? Ya jawabannya ada di bayangan dan perasaan anda ikut terlibat disana. Ok, Ditengah lalu lalang kendaraan, mampirlah saya di sebuah warung tenda. Nampak sebuah gerobak panjang, meja dan kursi tunggu, laki-laki 3 orang, dan beberapa buah-buahan segar nampak berjajar menghiasi gerob

Pasar Legi diwaktu pagi

Image
Halooo, ini adalah Pasar Legi atau pasar Songgolangit di waktu pagi. kira-kira, jam 04.00 Wib lah. Mungkin bisa mengobati rasa kangen temen-temen Ponorogo di perantauan.atau ada yang ikut ke foto??? Bersambung ke...

Kesendirian dan kesuksesan.

Hahahahhaa akhirnya nulis lagi. Bagaimana dengan tulisan saya yang sebelumnya??? Apa ada buanyak kesalahan penulisan??? Atau banyak kekurangan??? Hehehe, semua itu adalah p roses pembelajaran . Tanpa ada koreksi dan kritik saran dari pembaca, karya tulisan itu tidak ada apa-apanya. Ops, kali ini saya mengalami suatu masa. Dimana semua orang sibuk dengan urusan kerjaan masing-masing, entah dengan lahan sawahnya yang luasnya 10 Ha, ternak kambing 50 ekor atau bahkan ternak rumah. Semua itu membuat lupa akan arti dari kesuksesan itu sendiri. Di saat itu saling tegur sapa dan salam jarang terdengar antar mereka. Hal ini tentu membuat suasana yang ‘dulu’ pernah indah, membuat ada jarak dan ruang. Hmm, bukankah dulu keakraban itu masih terasa indah?? Di saat hujan gerimis sore itu bersama, ada di sebelah kanan pak Bambang, sebelah kiri pak Jupri, sebelah kirinya ada pak Jampang, di depan ada pak Misri, dan di sampingnya ada pak Muji. Dengan secangkir kopi tubruk (asli gorengan DW), sekejab

Terindah bukan terbaik!!!

Horeee... Akhirnya bisa “Ngeblog” lagi. Sungguh kagum pandangan saya kepada seseorang sosok kakek kaya ini. Bagaimana tidak??? Hampir semua yang ‘belum’ dimiliki orang lain, beliau punya. Sesorang yang sangat di hormati oleh hampir semua pengusaha di Indonesia. Kata-kata bijaknya selalu membuat orang kaget, bingung, stress, atau bahkan gila. Siapa sih orang di maksud??? Tentunya sangat mudah ditebak, siapa sosok tersebut. Ya, benar sekali. BOB SADINO . Dengan penampilan yang menjadi trendsetter dunia Pengusaha ini, beliau tetap memberikan arahan dan berbagi cerita sukses kepada semua generasi muda. Tentunya generasi yang ingin membangun kerajaan bisnisnya. Di usia yang semakin senja (mungkin sudah 70an), beliau kini menikmati keseharian dengan duduk tenang dan mengelola sebuah pekarangan kecil di rumah. Kok hanya duduk tenang??? Bukannya pengusaha harus ‘usaha’ terus menerus??? Mungkin dia orang pertama yang akan berteriak. “Siapa berani bilang, Pengusaha harus usaha terus??? Datangla

Alon-alon Ponorogo

Image
Alon-alon Ponorogo merupakan tempat paling diminati oleh warga Ponorogo . Setelah sore menjelang, puluhan pedagang kaki lima memadati lokasi yang berada di pusat kota Ponorogo ini. Dan tidak bisa di pungkiri, Alon-alon Ponorogo merupakan tempat yang megah.