Posts

Proyek Stadion Ponorogo Senilai 4,2 Miliar, Molor

Image
Proyek dana APBN ini dua kali molor. Kamal SIAGA - PONOROGO Stadion Bathorokatong yang berada di JL Pramuka dan juga di JL Gondosuli Kabupaten Ponorogo tersebut akan menjadi megah setelah selesai rehab, pasalnya sisi selatan yang berhadapan dengan JL Pramuka telah dipasang tribun dan juga patung Suromenggolo atau patung reyog sehingga dilihat dari Jl.baru akan nampak megah. Akan tetapi Proyek rehap Stadion yang menelan anggaran dari APBN senilai 4,2 miliar yang dikerjakan oleh PT. BAITY BERKAH UTAMA, yang beralamat JL Raya Basmol No.24, RT 011 RW 04. Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan kembangan, Jakarta barat ini hingga sesuai jadwal ternyata pekerjaannya belum selesai 100 persen. padahal Proyek Rehap Stadion yang di mulai sejak dengan penandatangan kontrak pemenang tender lelang pada 27-30 September 2013 itu seharusnya berakhir pekerjaannya pada 31 Desember 2013, akan tetapi pada 31 Desember 2013 ternyata proyek Rehap juga tidak selesai sehingga mendapatkan tambahan waktu 52 ha

Reyog Ponorogo Sihir Ribuan Warga Pacitan

Image
Prabu Kelana Sewandana, Dewi Sanggalangit, Bujangganong dan Dadak Merak Sihir Ribuan Warga Pacitan Dadak merak di hajatan pacitan (dok.pacitanku) Pacitanku.com, PACITAN—Hari Rabu (19/2/2014) benar – benar menjadi ajang pesta ribuan warga Pacitan. Sajian berbagai agenda dalam puncak acara Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke 269 Kabupaten Pacitan menyedot perhatian ribuan warga yang hadir di alun – alun Pacitan. Salah satu yang menarik dan sangat menghibur adalah penampilan 25 dadak merak reog singo golek pawon (RGP). Paguyuban reog pimpinan Sunarso ini bisa dikatakan menjadi sajian yang cukup menghibur warga yang datang. Tokoh – tokoh dalam reog, seperti dadak merak, dua bujangganong, tarian dewi sanggalangit dan prabu kelana sewandana siang itu benar –benar membuat alun – alun menjadi semarak dan menyihir warga yang datang ke alun-alun. “Reognya bagus, yang unik karena 25 dadak merak tampil sekaligus, sehingga menarik,” kata Andi, salah satu warga yang menonton siang itu, kepada Por

Seputar letusan Gunung Kelud di Ponorogo 2

Image
Swadaya, Mereka Rela Bersihkan Jalan dari Debu Vulkanik REOG.TV, PONOROGO – Puluhan relawan nampak sibuk membersihkan jalan di perempatan Pasar Pon, Ponorogo. Sungguh patut ditiru, meski tanpa bantuan yang berwenang. Sejumlah anak muda dari unsur Pramuka, Pencinta Alam dan Masyarakat Peduli Lingkungan dengan penuh semangat terlihat membersihkan debu vulkanik letusan gunung Kelud yang menumpuk di sejumlah ruas jalan, dan perempatan di Ponorogo, Sabtu (15/2). Menurut Ari Sujarwo, dari tim relawan, kegiatan ini sebenarnya sudah mereka lakukan sejak tadi malam, hanya masih ada beberapa kendala dan baru dilaksanakan lagi pada siang dan sore ini. “Sudah beberapa ruas jalan dan perempatan yang kami bersihkan, dan ini murni ide dari kami serta dengan biaya swadaya dari tim relawan,” cetus Ari saat ditemui reog.tv di sela-sela kegiatan tersebut. Ditambahkannya, kegiatan ini murni swadaya dan benar-benar murni karena turut prihatin dengan bencana letusan gunung Kelud, termasuk d

Seputar letusan Gunung Kelud di Ponorogo 1

Hujan Pasir Gunung Kelud Tumbangkan Ratusan Pohon Pisang di Ponorogo TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Letusan Gunung Kelud di Jawa Timur mengakibatkan hujan pasir di Kabupaten Ponorogo. Tebalnya pasir yang turun menumbangkan ratusan pohon pisang. Menurut warga, hujan pasir ini terjadi sejak Jumat (14/2/2014) dinihari. Warga dikejutkan dengan suara dentuman yang sangat dahsyat. Suara semakin terdengar keras menyerupai petir ini kemudian disusul suara bersahutan tumbangnya pohon pisang di kebun warga. "Tengah malam sekitar jam 2 tadi sempat dengar suara sangat keras. Begitu keluar rumah, banyak pohon pisang ambruk di kebun depan. Mungkin karena tak tahan menahan pasir," kata Parno warga Kecamatan Siman Ponorogo Jawa Timur kepada Tribunnews.com. Tety, warga Ronowijayan mengatakan pasir halus mirip debu ini masih terasa sampai azan subuh berkumandang. "Saya tadi pergi salat subuh pakai payung dan jalan pelan-pelan karena hujan abu agak kasar mirip pasir halus masi

Wow, 25 Dadak Merak Reog Singo PGP Akan Hibur Warga Pacitan

Image
Ilustrasi/istimewa Pacitanku.com, PACITAN—Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke 269 Kabupaten Pacitan yang puncaknya dilaksanakan pada Rabu (19/2/2014) mendatang dipastikan akan berlangsung semarak. Pasalnya, selain tari lokal Klonthong Jengglur yang akan turut memeriahkan, juga ada puluhan reog dadak merak yang dipastikan akan menghibur warga Pacitan. Rencananya, puluhan reog dadak merak yang akan memeriahkan semaraknya hajatan itu berasal dari empat kabupaten, yakni Ponorogo, Trenggalek, Pacitan dan Wonogiri (Golek Pawon) “ Ya, benar, agenda tersebut kemudian dinamakan Pagelaran Reog Singo Golek Pawon (PGP) yang akan tampil di panggung hajatan alun – alun Pacitan, ” kata Narso, salah satu anggota Reog Singo Golek Pawon, kepada Portal Pacitanku, Selasa (11/2/2014) sore WIB. Lebih lanjut Narso mengungkapkan bahwa pertunjukkan reog PGP ini dipastikan akan menajdi hiburan tersendiri bagi warga Pacitan, mengingat kesenian reog selama ini sangat digemari warga di kabupaten yang terletak

Tari Reog Ponorogo Hibur Warga Sungai Kunjang

Image
Tribunkaltim/Nevrianto HP Penari menari sebagai raja Ponorogo saat menari tari jatilan reog Ponorogo disaksikan ratusan warga di lapangan jalan Anggi Kecamatan Sungai Kunjang, Minggu (9/2/2014). Pertunjukan dalam rangka Syukuran setahun grup Reog Singo Joyo Mulyo Samarinda dimeriahkan pula pertunjukan grup reog dari sejumlah wailayah Samarinda, maupun Tenggarong. SAMARINDA, tribunkaltim.co.id- Penari menari sebagai raja Ponorogo saat menari tari jatilan reog Ponorogo disaksikan ratusan warga di lapangan jalan Anggi Kecamatan Sungai Kunjang, Minggu (9/2/2014). Pertunjukan dalam rangka Syukuran setahun grup Reog Singo Joyo Mulyo Samarinda dimeriahkan pula pertunjukan grup reog dari sejumlah wailayah Samarinda, maupun Tenggarong. Penulis: Nevrianto Editor: Reza Rasyid Umar Sumber: Tribun Kaltim

Dudu reyog jeneng e, yen ora gawe kulit macan asli

Image
Reyog Ponorogo - Suro Menggolo Saya malam ini termenung, memikirkan dan membayangkan. Berapa banyak harimau/macan yang telah digunakan untuk kepala Singobarong dalam kesenian reyog Ponorogo? Hal ini ditambah dengan permintaan para penggiat kesenian ini, untuk tetap memakai kulit asli binatang yang hampir punah tersebut. Katanya, "dudu reyog jeneng e, yen ora gawe kulit macan asli." Keberadaan hewan ini semakin jarang di habitat aslinya, para pemburu terus mencari keuntungan dari menjual beberapa bagian tubuh macan. Sungguh ironis, hewan ini akan segera punah. Anak cucu kita tidak akan lagi tahu dan menemui, sang raja hutan ini. Sama seperti halnya dinosaurus yang telah lama punah. Hanya melalui cerita, patung harimau kering dan gambar, mereka mungkin akan menyimpulkan, bahwa kepunahan spesies harimau disebabkan oleh penggunaan kulitnya sebagai pelestarian seni budaya, namun tidak diimbangi dengan pelestarian habitatnya. hanya menunggu waktu... dan menghitung hari de