Longsor Jalan Raya Pacitan-Ponorogo

Tebing di sisi jalan raya Pacitan-Ponorogo di Desa Pucangombo,Tegalombo, longsor Kamis (23/4). (Hengky Ristanto/Jawa Pos Radar Pacitan)

Selain di jalan raya Pacitan-Ponorogo di Desa Pucangombo titik longsor di Kecamatan Tegalombo bertambah, lima rumah di Desa Ploso rusak lantaran dihantam material longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Diduga, karena kondisi tanah labil dan tidak kuat menahan debit air, akhirnya tebing di dekat rumah warga tersebut ambrol yang mengakibatkan longsor yang terjadi Kamis (23/4) sekitar pukul 03.30. Saat itu turun hujan deras dan warga setempat tengah terlelap. Akibatnya, dua rumah warga, masing-masing milik Nardi dan Suyono, rusak berat karena dinding dapur dan ruang tamu jebol. Sementara itu, tiga rumah lainnya, yakni milik Wagimin, Paryanto, dan Sardi, hanya rusak ringan

Kapolsek Tegalombo AKP Sukinto Herman menambahkan, hujan deras yang turun kemarin dini hari juga mengakibatkan longsor di tiga titik berbeda di sepanjang jalan raya Pacitan-Ponorogo. Persisnya masuk wilayah Desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo.

Lantaran kejadian tersebut, kata Herman, jalur provinsi itu ditutup sementara waktu. Sebab, seluruh badan jalan selebar 6 meter tersebut tertutup material longsor berupa batu bercampur tanah dan pepohonan. ’’Longsor sudah bisa ditangani setelah kami berkoordinasi dengan UPT Dinas Bina Marga Provinsi Jatim Wilayah XI Pacitan untuk mengerahkan alat berat,’’ terangnya.

Saat ini penanganan pascabencana telah dilakukan dengan melibatkan bantuan dari Koramil 0801/04 Tegalombo dan warga setempat. Karena kejadian tersebut, jumlah kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 130 juta. ’’Untuk penanganan, anggota Koramil Tegalombo dan masyarakat bekerja bakti membersihkan material longsor,’’ ujarnya Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Tri Mudjiharto.

Lebih lanjut, mantan Kabag umum Setkab Pacitan itu mengharapkan seluruh warga Pacitan, terutama yang tinggal di dekat tebing, untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, hujan diperkirakan masih turun dalam beberapa hari ke depan. ’’Untuk itu, warga harus waspada. Tidak boleh lengah, terlebih ketika hujan turun saat malam,’’ katanya.

Saat inipembersihan material longsor belum bisa dilakukan secara total, yakni masih sebatas membuka akses jalan. ’’Saat ini tanahnya masih labil. Jadi, kalau nanti dievakuasi seluruhnya, dikhawatirkan akan membahayakan,’’ jelasnya.


Disadur dari : jawapos

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo