Longsor (Lagi) di Ponorogo Terjang 4 Rumah Warga

Bangunan rumah milik Jawan hacur diterjang longsor.(08/04/2015) foto by: sudarmawan/surya
Warga Desa Bendi Wetan, Kecamatan Bungkal tewas tenggelam di tengah persawahan akibat bencana alam banjir yang menerjang Desa Ketonggo, Kunti, Bancar, Bediwetan, Bedi Kulon, dan Desa/Kecamatan Bungkal serta beberapa desa lain di Kecamatan Balong dan Kecamatan Jetis,.

Tak hanya itu, bencana yangdi akibatkan hujan deras mulai Selasa (07/04/2015) hingga malam mengakibatkan longsor yang merusak 4 rumah warga dan menutup jalan antar dusun dan antar desa karena tertutup longsor. Diantaranya membuat 3 rumah warga terancam rusak diterjang longsor dan satu rumah warga Dusun Bungur, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, hancur diterjang longsor dari tebing yang ada di samping rumah.

Selain berdampak rusaknya tiga rumah dan hancurnya satu rumah warga, bencana tanah longsor juga menimbun jalan poros di Dusun Bungur. Akibatnya, warga harus berjalan kaki melalui tepian rumah warga agar bisa melintasi puing longsoran tebing itu.

Kondisi kerusakan parah akibat longsor menimpah rumah milik Jawan (49) warga RT 02, RW 05, Dusun Bungur, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal. Karena diterjang longsor dari tebing setinggi 20 meter dengan lebar longsoran 10 meter dan tebal longsor 1,5 meter di samping rumah korban.

"Longsornya bersamaan (turunnya) hujan. Makanya longsor dari tebing itu tidak terdengar. Padahal kami sekeluarga berada di dalam rumah. Akibat desakan material longsor tembok rumah sepanjang 5 meter jebol. Bahkan lumpur masuk ke kamar tidur saya dan anak saya. Untung semua belum masuk ke kamar. Selain itu lumpur masuk ke ruang tengah," terang korban longsor, Jawan, Rabu (08/04/2015).

Malam itu, paska mengetahui rumahnya rusak diterjang longsor, Jawan sekeluarga langsung membongkar rumahnya. Karena tebing setinggi 20 meter tersebut masih bergerak dan dikhawatir rumahnya terbenam longsor susulan.

"Kami sekeluarga harus pindah karena tebing itu masih bergerak bisa memicu longsor susulan. Tapi, mau kemana pindahnya kami belum tahu. Kami tidak punya tempat lain. Jika diperbolehkan kami mau menumpang di tanah milik perhutani. Tapi kalau tidak boleh saya akan serumah dengan mertua. Karena kerugian akibat longsor ini sudah mencapai puluhan juta rupiah," imbuhnya

Oleh karenanya, warga setempat, Rabu (08/04/2015) pagi masih bekerja bakti membongkar rumah korban longsor itu.

disadur dari : suryaonline

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo