Posts

MEWARISI NILAI DAN SEMANGAT WAROK-WAROK PONOROGO

Image
Warok-warok Singolodoyo USA Cerita tentang kehebatan warok-warok Ponorogo sebagai benteng penjaga kebenaran begitu melekat di hati Masyarakat Ponorogo. Hal ini begitu dikenal bukan hanya di Ponorogo sendiri tapi sampai ke selurug tanah Jawa, Sumatra bahkan ke Semenanjung Malaysia. Ini semua menjadi gambaran, betapapun Ponorogo hanyalah sebuah Kabupaten kecil, tapi mempunyai sumbang sih yang tidak kecil terhadap msyarakat luas. Di Malaysia misalnya sampai dengan tahun 60 -an juga ada seorang asli Ponorogo sebut saja warok Ponorogo yang karena ketokohannya dalam membela kebenaran, oleh masyarakat setempat diangkat menjadi Penghulu atau setingkat Lurah, namanya Warok Paiman. Penghulu Paiman ini sangat disegani sebagai seorang yang pemberani menaklukkan para begal dan perampok di salah satu tempat di Malaysia sehingga Msyarakat sekitar mengangkat sebagai Penghulu. Penghulu Paiman tepatnya berasal dari Desa Blembem - Sungkur, Jambon, Ponorogo. Saat ini kabarnya anak cucu Penghulu Paim

Reyog Ponorogo: Mencari Spiritualitas Yang Hilang

Image
[caption id="attachment_406" align="alignleft" width="300" caption="Grebeg Suro 2009"] [/caption] Jika kebetulan Anda bertandang ke Ponorogo pada hari-hari menjelang Grebeg Suro (puncaknya 1 Muharram) sekarang ini, Anda akan menyaksikan sesuatu yang lain. Disana Anda akan menyaksikan sejumlah pria mengenakan busana ala warok yang serba hitam. Demonstrasi para Warok? Bukan! Mereka bukan warok. Mereka adalah para pegawai Pemerintah Kabupaten Ponorogo, yang harus mematuhi instruksi Bupati Markum Singodimedjo. Mungkin ini merupakan upaya pemerintah setempat untuk ‘mewarokkan masyarakat’ dan ‘memasyarakatkan warok’. Begitu pentingkah memasyarakatkan warok dengan cara semacam ini? Entahlah. Tetapi sebetulnya sudah lama kota kecil yang terletak di bagian barat-daya Jawa Timur ini dikenal oleh publik nusantara sebagai kota Reyog. Nyaris identik: Ponorogo = Reyog, Reyog = Ponorogo. Jadi tanpa ‘dimasyarakatkan’ pun, Reyog sudah lama memasyarakat di Ponoro

Reyog Ponorogo yang Langgeng Melegenda

Image
Seni yang Lahir dari Pencarian Tambatan Hati. Kesenian reyog adalah salah satu kesenian asli milik Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang sudah mendunia sejak puluhan tahun lalu. Selain dadak merak (bulu merak) yang digabungkan dengan singo barong (kepala macan), kesenian ini juga dilengkapi dengan penampilan warok yang terlihat khas dengan baju dan celana besar hitam, sabuk kulit, kolor tali warna putih, terbalut rapi, udeng hitam di kepala dan postur tubuh yang kekar. Diselipi muka garang, kumis lebat dengan gagahnya mereka berjalan. Tak hanya itu, unsur lain seperti jathilan atau gadis cantik dengan kuda kepangnya, termasuk aksi penari remaja bujang ganong, adalah pasukan sang legenda, Raja Kelono Sewandono yang mencari gadis pujaannya, Dewi Sri Songgolangit . Beberapa adegan yang ditampilkan dalam alur pementasan reyog sebenarnya tidak mengikuti skenario khusus. Tetapi, berdasarkan cerita beberapa budayawan Ponorogo , kekuatan alur pertunjukan tersebut berada pada interaksi sang pen

Selamat Tahun Baru 2011

‎"Bumi reyog menyapa dunia!" Tim Ponorogo Komunitas Online mengucapkan selamat Tahun Baru 2011, UNTUK BUMI REYOG KU.

Malaysia! Musuh Bebuyutan yang Serumpun

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketegangan jelang laga final Piala AFF 2010 yang mempertemukan Timnas Indonesia dengan Malaysia, Minggu (26/12/2010) di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, tak hanya terasa di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Berbagai kalangan menyebut, bentrok dua negara serumpun ini bukan sekadar sarat gengsi tetapi juga emosi. Itulah kondisi yang terjadi, mengingat hubungan kedua negara tetangga ini pasang surut menyusul beberapa insiden maupun kejadian yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Diawali ketika Malaysia secara tiba-tiba mencaplok dua pulau yang berada di sebelah timur Kalimantan yakni Pulau Sipadan dan Ligitan, tahun 2002. Malaysia mengklaim bahwa dua pulau itu masuk wilayah mereka setelah melakukan tahapan administrasi dan pengelolaan konservasi alam di kedua pulau itu. Belum sembuh luka Indonesia atas hilangnya dua pulau tersebut, Malaysia kembali berulah. Kapal-kapal Angkatan Laut Malaysia beberapa kali menerobos masuk perbatasan laut Indones

Misteri Etnik: Jati diri Jawa Ponorogo

Image
Harta warisan, budaya unik kelebihan masyarakat Jawa di sekitar Johor RAMAI beranggapan masyarakat Jawa ini sama saja walau di mana saja mereka berada, biarpun hakikatnya kelompok ini terbahagi kepada beberapa etnik kecil yang menjurus kepada tanah asal mereka di Indonesia. Namun, pernahkah anda tahu mengenai kewujudan masyarakat Jawa Ponorogo di Malaysia? Mendengar namanya saja sudah pelik, apalagi penceritaan mengenainya sebegitu asing. Malah, dalam kalangan orang Jawa sendiri, khususnya generasi mudanya pun tidak mengenai kelompok Ponorogo itu. Secara ringkas, Jawa Ponorogo adalah masyarakat terbesar bertumpu di kawasan Sri Medan, Batu Pahat dan antara teramai di daerah Johor itu. Malah, mereka juga kekal satu-satunya masyarakat Jawa yang tegar meneruskan cara hidup serta budaya asal Jawa dibawa dari Indonesia.

Juara Festival Reyog Nasional 2010

Image
Jawara di Rumah Sendiri SEMPAT kehilangan gelar juara umum pada Festival Reyog Nasional (FRN XVI) tahun lalu, Ponorogo tahun ini merebut jawara di rumah sendiri. Ini setelah grup reyog asal Kecamatan Ponorogo berhasil menyabet gelar juara umum. Selain itu, beberapa grup reyog dari beberapa sekolah di Ponorogo juga masuk sebagai 10 besar. 'Ini benar-benar sebuah kebanggan bagi kami selaku tuan rumah. Festival tahun lalu, predikat juara umum malah digondol Semarang,' terang Budi Satrio, ketua Paguyuban Reyog Ponorogo, kemarin(7/12). Grup reyog dari luar daerah juga behasil masuk 10 besar. Di antaranya, Kabupaten Wonnogiri, Kabupaten Madiun, Muara Enim, Kepulauan Riau, Balikpapan, dan Semarang. Menurut Budi Satrio, banyaknya grup reyog asal Ponorogo yang menjadi juara bukan disebabkan faktor tuan rumah. Namun,karena didasarkan pada beberapa standarisasi nilai. 'Dewan jurinya itu profesor dan doktor seni dari luar kota, bukan orang Ponorogo,' tegasnya.