10.269 ANAK MENARI BARENG

Tari Potro Masuk Rekor MURI
Tari Potro
PONOROGO - Satu lagi, kesenian tari asal Ponorogo yang tercatat di Museum Rekor Indonesia(MURI). Tari Potro, yang kemarin(9/11) diperagakan sebanyak 10.269 anak TK di Alun-alun Ponorogo itu, resmi tercatat di buku museum yang didirikan Jaya Suprana.

Ada dua kategori yang menjadi alasan tari Potro masuk MURI. Pertama, jumlah penari yang paling banyak di Indonesia. Kedua, orisinalitas tari yang lengkap secara kostum dan gerakan. ''Belum ada tari Potro massa sebanyak ini di Indonesia, makanya layak dicatat di MURI,'' terang Sri Widiasari, manajer MURI, kemarin.
Tari Potro, merupakan tarian yang memiliki nilai historis tersendiri bagi masyarakat Ponorogo. Potro merupakan nama abdi dalem pada zaman kerajaan di Ponorogo. Sebagai abdi dalem, Potro memiliki komitmen dan kepatuhan yang tinggi. Kendati harus melayani semua kebutuhan sang raja, Potro selalu setia dan menjalani tugasnya dengan senang hati.


Koreografer Shodig Warock Pristiwanto.
Oleh sebab itu, dari tarian itu selalu diwarnai dengan keceriaan atau senyum penari. Unsur abdi dalem itu ditunjukkan dengan penggunaan caping dan wakul (tempat,red) nasi. Apalagi, para penari diwajibkan menggunakan seragam warok dan pakaian adat Jawa.''Tari ini mengajarkan keikhlasan dan semangat dalam bekerja, makanya dikenalkan pada semua anak TK agar mereka juga memahami nilainya,'' ungkap Ketua Ikatan Guru TK Ponorogo, Sudikno.

Seni tari Potro kian menghentak saat gamelan yang lebih menonjolkan unsur keceriaan. Ribuan penari yang berasal dari seluruh siswa-siswi TK se-Ponorogo ini menari rancak di Alun-alun. Hampir seluruh kawasan Alun-alun dipenuhi penari yang menggunakan seragam kuning cerah. ''Dengan tari masal seperti ini, semua anak bisa mengikuti. Tidak ada pemilahan,yang pintar atau yang dari kota, semua bisa belajar menari,'' tambah Sudikno.

Bupati H.Amin usai menerima penghargaan dari MURI menyatakan bahwa tari Potro masal tersebut sebagai bagian dari upaya pemkab melestarikan kesenian tradisional. Dengan tercatat di MURI, maka seni dan budaya lokal bisa terkenal seantero dunia.

Hal itu bisa menjadi ajang mempromosikan kesenian ke dunia luar. ''Makin banyak yang terdaftar di MURI semakin bagus. Karena semakin banyak orang yang mengenal kesenian Ponorogo,'' tambahnya.
Selain seni tari Potro, sebelumnya Ponorogo juga mencatatkan seni tari Jatil juga tercatat di MURI pada tahun 2007. Juga seni tari Warog pada tahun 2008, dan tari Reyog tercatat pada tahun 2009.(dhy/rif/radarmadiun.co.id)

Comments

  1. assalamu'alaikum
    semoga sukses selalu HIDUP PONOROGO!!!!
    wa'alaikum salam

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo