Festival Reog dan Jathilan
Wates, InfoPublik – Obyek wisata pantai di Kabupaten Kulonprogo akan mengalami kekurangan seiring dengan adanya megaproyek, sehingga wisata akan dikembangkan ke arah utara dengan obyek wisata yang sudah ada.
“Dan yang tersisa tinggal pantai di Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu, yang saat ini dikembangkan untuk tambak udang,” kata Bupati Kulonprogo H.Hasto Wardoyo, ketika membuka Festival Reog dan Jathilan tingkat Propinsi DIY, di Waduk Sermo, Minggu (3/6).
Acara yang menampilkan group kesenian Reog dan Jathilan dari Kabupaten/kota se-DIY, dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov DIY Andung Prihadi Santoso mewakili Gubernur, Kadinas Pariwisata Provinsi DIY Tazbir Abdullah, dan Kadinas Pariwisata Kab/kota se-DIY.
Terkait kKegiatan Festival Reog dan Jathilan, Hasto mengatakan bahwa seni budaya yang kita miliki sangat beragam, dan keberagaman ini menunjukan bangsa kita punya kreatifitas terhadap seni.
Festival sebagai media apresiasi sekaligus mengekploitasi seni yang sedang berkembang di masyarakat. Sebagai bagian program budaya untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa di tengah masuknya budaya asing, serta dapat dijadikan hiburan bagi masyarakat.
Sedangkan Gubernur DIY dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Andung Prihadi Santoso, mengatakan kegiatan digelar sebagai promosi tempat wisata, sekaligus mensukseskan kegiatan visit indonesia year 2012.
Selain itu untuk melestarikan nilai-nilai seni, tradisi sebagai aset budaya bangsa, dan wadah ekspresi seni untuk mengembangkan budaya yang adi luhung, di tengah maraknya budaya global.
Sementara Kadinas Pariwisata Provinsi DIY Tazbir Abdullah, mengakui obyek wisata Waduk Sermo satu-satunya di DIY menjadi andalan, apalagi kalau pembangunan ruas jalan Sentolo-Waduk Sermo telah selesai maka akan semakin banyak wisatawan yang datang.
“Selain gelar Festival Reog dan Jathilan ini, dalam bulan Juli mendatang di obyek wisata Pantai Glagah akan digelar Konggres I Layang-layang se-Indonesia, yang akan dibuka oleh Menteri, dan masuk MURI untuk layang-layang tradisional terbanyak,”kata Tazbir.
Dalam Festival Reog dan Jathilan Provinsi DIY yang berlangsung sehari itu, masing-masing kabupaten/kota menampilkan satu group kesenian Reog dan Jathilan, dan sesuai tata tertib tuan rumah boleh menampilkan lebih, sehingga Kulonprogo menampilkan dua group kesenian Jathilan dan tiga group Reog.
Sedangkan Dewan Juri terdiri Kuswansatyo dari UNY, Supadmo dari ISI Yogyakarta dan Bugisiswanto dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. (MC Kulonprogo/her/toeb)
“Dan yang tersisa tinggal pantai di Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu, yang saat ini dikembangkan untuk tambak udang,” kata Bupati Kulonprogo H.Hasto Wardoyo, ketika membuka Festival Reog dan Jathilan tingkat Propinsi DIY, di Waduk Sermo, Minggu (3/6).
Acara yang menampilkan group kesenian Reog dan Jathilan dari Kabupaten/kota se-DIY, dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov DIY Andung Prihadi Santoso mewakili Gubernur, Kadinas Pariwisata Provinsi DIY Tazbir Abdullah, dan Kadinas Pariwisata Kab/kota se-DIY.
Terkait kKegiatan Festival Reog dan Jathilan, Hasto mengatakan bahwa seni budaya yang kita miliki sangat beragam, dan keberagaman ini menunjukan bangsa kita punya kreatifitas terhadap seni.
Festival sebagai media apresiasi sekaligus mengekploitasi seni yang sedang berkembang di masyarakat. Sebagai bagian program budaya untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa di tengah masuknya budaya asing, serta dapat dijadikan hiburan bagi masyarakat.
Sedangkan Gubernur DIY dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Andung Prihadi Santoso, mengatakan kegiatan digelar sebagai promosi tempat wisata, sekaligus mensukseskan kegiatan visit indonesia year 2012.
Selain itu untuk melestarikan nilai-nilai seni, tradisi sebagai aset budaya bangsa, dan wadah ekspresi seni untuk mengembangkan budaya yang adi luhung, di tengah maraknya budaya global.
Sementara Kadinas Pariwisata Provinsi DIY Tazbir Abdullah, mengakui obyek wisata Waduk Sermo satu-satunya di DIY menjadi andalan, apalagi kalau pembangunan ruas jalan Sentolo-Waduk Sermo telah selesai maka akan semakin banyak wisatawan yang datang.
“Selain gelar Festival Reog dan Jathilan ini, dalam bulan Juli mendatang di obyek wisata Pantai Glagah akan digelar Konggres I Layang-layang se-Indonesia, yang akan dibuka oleh Menteri, dan masuk MURI untuk layang-layang tradisional terbanyak,”kata Tazbir.
Dalam Festival Reog dan Jathilan Provinsi DIY yang berlangsung sehari itu, masing-masing kabupaten/kota menampilkan satu group kesenian Reog dan Jathilan, dan sesuai tata tertib tuan rumah boleh menampilkan lebih, sehingga Kulonprogo menampilkan dua group kesenian Jathilan dan tiga group Reog.
Sedangkan Dewan Juri terdiri Kuswansatyo dari UNY, Supadmo dari ISI Yogyakarta dan Bugisiswanto dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. (MC Kulonprogo/her/toeb)
Comments
Post a Comment
Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.