Air Terjun "Coban Centong"

suasana alami coban centhong
Salah satu potensi Alam Ponorogo yang luar biasa, yang mungkin belum banyak yang mengetahui termasuk masyarakat Kota Ponorogo , terlatek di timur jauh kota Ponorogo Yaitu Air Terjun "Coban Centong" tepatnya di desa Pudak 42 km dari pusat kota Ponorogo.

tim yang berkunjung 
Berawal hanya ingin mencari secangkir kopi di daerah pedesaan, kami sepakat untuk ke desa yang belum pernah kami datangi yaitu Pudak, tak sengaja bertemu dengan seorang penjual bensin bersama “Mas Prayit” kami mencoba bertanya, “Mas apakah ada tempat wisata di daerah sini?” , beliau menjawab “Wonten mas, namanya Air terjun Coban Centong baru ditemukan beberapa bulan yang lalu dan di lihat anggota DPR beberapa hari yang lalu serta akan di resmikan sekitar 8 bulan lagi mas, tapi hati hati mas, jalanya sempit dan berbahaya” Kami pun berhasrat untuk merubah agenda kami yang awalnya Ngopi menjadi Berwisata

akses menuju air terjun
Hamparan pegunungan hijau serta hawa dingin selepas kota Ponorogo, akan langsung terasa menghiasi mata dan menyentuh kulit ari ketika memasuki desa Pudak Kabupaten Ponorogo. Takjub akan lukisan alam serta aroma pegunungan membuat lupa diri, akan berkelok dan menanjaknya jalan sebagai jalur yang ditempuh menuju Air Terjun Coban Centong. Sesampai di kaki Air Terjun Coban Centong pun demikian, benar-benar membawa terhanyut ke dunia lain diluar kesibukan dan kepenatan setiap melalui hari dalam beraktifitas (lebay banget ya...).


Air terjun coban centhong
Dipagari tebing bebatuan ditumbuhi rambatan serta pohon, menghijau mengkilat meneteskan embun hasil jerih payah angin, membagikan setiap tetesan Air Terjun Coban Centong, agar bisa memberi kebaikan dan manfaat tersendiri untuk kehidupan disekitarnya. Sangat sulit kami jelaskan dan hanya bisa menyebut dan tunduk atas bukti kebesaran-Nya.

Perjalanan pulang
Dingin Air Terjun Coban Centong menusuk hingga tulang, dicampur belaian angin pegunungan dan terik mentari yang sengaja malu untuk menebarkan kehangatan. Memberikan sensasi tersendiri terhadap lemahnya tubuh yang berkeringat setelah berjalan menanjak dan menuruni bukit yang curam.

Mungkin ini cerita kami minggu kemarin...
“Sesuatu yang telah matang direncanakan kadang belum tentu terlaksana, dan sebaliknya”


# ada yang kurang, kata mas Prayit masih ada 3 Air terjun lagi di tempat yang sama, namun sulit di jangkau dengan jalan kaki, dan yang kami kunjungi kemarin adalah yang paling bawah
kiriman dari sedulur HARRIS



Comments

  1. Saya sangat memimpikan, semua akses wisata di Ponorogo dipermudah dengan jalan yang baik. Kasihan teman-teman saya dari luar kota yang ingin ke air terjun harus menempuh jalanan sempit dan becek

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo