PSHT Ranting Ngrayun dan OM Sagita


PONOROGO-Group Orkes Melayu sagita yang tampil di Lapangan Desa/Kecamatan Ngrayun, Ponorogo pada Minggu pagi (5/1/2014) dalam rangka tasyakuran PSH Terate Ranting Ngrayun. Digelarnya orkes dangdut Sagita di Ngrayun tersebut juga merupakan ijin dari kapolres Ponorogo AKBP.Iwan Kurniawan asal para warga PSHT bisa memberikan teladan yang baik tidak ada tawuran dan juga bisa di kondisikan terkait kemanan dan kenyaman warga beserta sesama warga baik satu organisasi maupun dengan organisasi perguruan lainnya.

Namun dalam acara tersebut Polres Ponorogo melakukan pengamanan ketat terhadap tasyakuran PSHT Ranting Ngrayun tersebut agar bisa berjalan lancar dan aman terkendali. Seperti yang dikatakan kapolres Ponorogo AKBP.Iwan Kurniawan melaluyi Kabag Ops,KOmpol Eko Chondro bahwa dalam rangka pengaman pelaksanaan acara tasyakuran PSHT ranting Ngaryun yang mendatangkan Orkes Melayu sagita itu di persiapan sekitar 504 personil keamanan, agar bisa berjalan lancar dan kondusif. “dalam acara ini Jajaran Polres pOnorogo mengerahkan 504 personil untuk pengaman pelaksanaan tasyakuran PSH Terate di Ngarayun yang di hibur oleh Orkes sagita,” tegasnya.

Masih menurut Eko Chondro bahwa pelaksanaan acara tasyakuran dengan mendatangkan orkes sagita tersebut sudah dilakukan Rapat Kordiansi antara Polisi dan Panitia dan Korlan se Kabupaten Ponorogo. Apalagi acara ini hanya internal Kecamatan Ngrayun. “Sesuai Rapat kordinasi kemarin bersama Panitia dan Korlab se kabupaten Ponorogo, acara ini digelar hanya untuk internal PSHT Kecamatan Ngrayun dan bila ada warga Terate dari luar Ngrayun yang hendak datang maka akan dikembalikan , karena mengingat lapangannya kecil dan warga Terate se Kecamatan Ngaryun sekitar 10 ribu maka akan dibatasi jumlah yang hadir untuk mengantisipasi kejadian konflik antar perguruan,” imbuh Kabag Ops.

Kabag Ops juga membeberkan tehnis pengamanan di acara Tasyakuran di Ngaryun tersebut, Bahwa semua jalaur sudah dilakukan blokade untuk mengantisipasi para warga yang datang dari luar Ngrayun. “kami sudah lakukan tehnis pengaman yang di harapkan warga dari luar Ngrayun tidak bisa masuk dan juga mengantisipsi di daerah-daerah rawan tawuran. Ploting personil pengaman yang telah kita pasang adalah, 1 kompi di Ngrayun, 1 pleton di Pertigaan Tengger Slahung, 1 pleton di Perempatan Bungkal, 1 Pleton di Perempatan Ngasinan, 1 Pletn di Prempatan Balong, 1 Pleton di Perempatan Ngimpul, 1 Pleton di Perempatan Condong , sehingga total kekuatan sebanyak 405 personil, untuk wilayah Balong, Ngumpul, Condong itu ditetapkan sebagai daerah rawan jagi tetap dalam pengamanan antisipasi, karena dari yang luar NGrayun tidak bisa masuk NGrayun maka hanya muter-muter di wilayah rantingnya masing-masing dan tetap dalam pemantauan dan pengaman petugas, karena di setiap titik rawan sudah di jaga ketat terutama dari daerah barat” pungkas Eko Chondro. MAL/SIAGA.

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo