Tiga Puluh SMK se Jawa Timur Tandatangani MoU

Ratusan perwakilan siswa beserta guru dari tiga puluh SMK se Jawa Timur memenuhi convention room hotel Amaris, Ponorogo, Kamis (28/5). Rupanya tak hanya demi mengikuti kegiatan Pemagangan Guru Produktif dan Siswa SMK Bidang Teknologi Se Jawa Timur, para siswa SMK negeri, Swasta dan SMK Mini, dimana SMK PGRI 2 Ponorogo sebagai ‘tuan rumah’ ini juga bakal ditunjuk sebagai bagian dalam proses produksi Traktor Pemanen Padi.

Disaksikan Syaiful Rachman, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Agus Zamroni selaku direktur PT. JIT sekaligus inventor mesin panen padi ini, puluhan kepala Sekolah SMK yang hadir menandatangani dokumen MoU kerjasama produksi.

“Program ini sangat bagus, tidak hanya untuk menunjang kemampuan para siswa tapi juga akan mendukung program yang dicangkan presiden soal ketahanan pangan,” kata Syaiful Rachman usai penandatangan MoU.

Dari sisi pendidikan, lanjut Syaiful, dengan kerjasama ini sekolah kejuaran, khususnya para siswanya akan sangat diuntungkan. Selain bisa langsung praktek, juga akan mampu memahami teknologi produksi mesin. “Ya ini yang kita harapkan, bahwa saat sekolah sudah bisa praktek dengan tepat karena sudah dengan memproduksi produk, selanjutnya kembali lagi ke sekolah. Pastilah skill mereka akan semakin terasah,” tambahnya.

Sementara itu, Agus Zamroni, inventor mesin panen ini mengungkapkan, pesanan awal dari berbagai penjuru tanah air terhadap mesin hasil karyanya kian hari kian banyak, dari yang semula hanya 40 unit yang dipesan pemerintah provinsi Jawa Timur, kini mencapai ratusan unit, termasuk peesanan dari luar pulau Jawa. “Dengan kerjasama ini, harapan kami pemenuhan kebutuhan mesin panen di Jawa Timur ini akan bisa terpenuhi, sekaligus kita bisa melakukan trasformasi teknologi kepada para siswa SMA,” kata Zamroni.

Syamhudi Arifin, selaku ketua program ini, menyatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan program kerjasama ini dengan sebaik-baiknya, meskipun kepercayaan ini bukanlah tugas yang ringan.

“Pasti akan kita laksanakan dengan sebaik-baiknya dan akan makin kita tingkatkan kemampuan tiap sekolah yang turut dalam program ini. Kalau awalnya sebagai program Ponorogo untuk Jawa Timur, dari siswa SMK, kini programnya sudah makin luas yakni dari Jawa Timur untuk Indonesia, sesuai arahan dari Gubernur Jawa Timur, ” cetus pria yang juga Kapala Sekolah SMK PGRI 2 Ponorogo ini.

Kata Syaiful, harapan terbesar bisa menanamkan kecintaan terhadap produk karya putra bangsa. “Di Korea Selatan saja saat ini sudah jarang produk-produk dari Jepang, produk teknologi di sana bahkan mulai mengungguli produksi asal Jepang. Tentunya kita juga bisa seperti itu, dan saya berharap ini sebagai salah satu rintisannya,” papar Syaiful memberi contoh.

Disadur dari :  reog.tv

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo