Bantuan untuk kelompok Reyog

Kelompok Kesenian Reyog Ponorogo Butuh Bantuan
Ilustrasi Seni Reyog/rifndi02.wordpress.com
POLEWALI – Kelompok kesenian Reyog Ponorogo yang berada di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), membutuhkan bantuan.


Jika tidak, kesenian asli dari Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, ini akan punah. “Untuk melestarikannya tidak cukup hanya ada orang yang masih memiliki kemampuan memainkan kisah Batara Katong dan Surya Menggala itu, tapi perlu perhatian dan pembinaan pemerintah,” kata Jumiran, 71, Ketua Paguyuban Kesenian Reyog Ponorogo di Desa Bumiayu, kepada SINDO, belum lama ini. Keberadaan Reyog Ponorogo di Polman dibawa para transmigran sejak 1937 dari Ponorogo. Warisan leluhur para transmigran ini tetap dipertahankan hingga sekarang.

Sayang, perhatian Pemkab Polman ataupun Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) masih minim. Buktinya pelibatan Reyog Ponorogo dalam berbagai kegiatan masih sangat kurang. “Biasanya diundang ketika ada penyambutan pejabat,” katanya. Dia mengatakan, justru undangan untuk pentas lebih banyak datang dari Provinsi Sulsel seperti pada pelepasan taruna laut. “Tetapi, saat ini sudah lama tidak lagi mendapat undangan,” ujarnya. Untuk mempertahankan kelangsungan seni Reyog Ponorogo, Jumiran melatih generasi muda di Desa Bumiayu memerankan Reyog Ponorogo.

Saat ini Reyog Ponorogo yang dipimpin Jumiran ini memiliki 20 anggota. Jumiran tidak lagi ikut bermain jika ada pentas. Dia bertindak sebagai pelatih. Jumiran menunjuk Kepala Dusun Ponorogo, Desa Bumiayu, Ajipuspito, menggantikan posisinya. Menurut Ajipuspito, karena jarang manggung, sejumlah peralatan yang mulai rusak tidak lagi dapat diganti dengan yang baru. Salah satu dadak merak ukuran kecil sudah tidak pernah lagi dipakai karena rusak. rizaldy

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo