MINTA LESTARIKAN BUDAYA LOKAL

PONOROGO - Aksi bisu belasan seniman yang mengatasnamakan Komunitas Cinta Seni Budaya (Kontra) kemarin(7/10)membikin bingung. Peserta aksi yang mengenakan pakaian unik itu juga sempat memacetkan Jalan Sukarno Hatta dan Urip Sumoharjo. Mereka melakukan aksi teatrikal di tengah jalan dengan mulut dilakban.
Sebanyak 15 massa Kontra itu berjalan dari titik nol aksi di sebuah ruko Jalan Gajah Mada. Mereka berbusana layaknya pemain reyog, karawitan, dan ada yang mengenakan jubah serta memakai sarung ala santri pondok pesantren.Tubuh para seniman itu diikat tali plastik ukuran besar hingga gerak mereka tidak leluasa.


Ketika singgah di Mapolres Ponorogo, Kapolres AKBP Yuda Gustawan sempat dibuat bingung. Peserta aksi menyampaikan isyarat ingin masuk dan bertemu langsung dengan Yuda.Saat diizinkan masuk,mereka tetap tak mau melepas lakban di mulut.Massa Kontra sebatas menunjukkan poster yang berisi seruan agar kesenian lokal dilestarikan. ''Kami tidak mengetahui pasti apa yang diinginkan mereka.Saya pastikan bahwa polisi akan selalu menjaga kearifan lokal dengan segala isinya,'' tegas Yuda.

Peserta aksi bisu itu akhirnya melanjutkan long march menuju gedung DPRD.Mereka tetap melancarkan aksi tutup mulut.Kepada para anggota dewan yang hendak sidang, mereka mengibar-ngibarkan poster yang bertuliskan; 'Ojo kok rusuhi reyogku; Indonesia bebas bom; Iki lho dlondonge wong Ponorogo; Selamatan itu bukan dosa; dan Jaga Keutuhan NKRI.'
Ketika diwawancarai wartawan,peserta itu tetap bungkam. Mereka hanya menyerahkan press release yang isinya meminta semua masyarakat tidak anarkis menyikapi budaya lokal.(dhy/hw/mbak sri/RadarMadiun)

Comments

  1. akhirnya ktmu jg postingan soal demo sepekan kmarin. cz, wktu itu saya hanya lewat d Jl.Jaksa Agung. n d jlan brtanya2, "demo tentang apa ya?"
    -trims to Admin-

    ReplyDelete

Post a Comment

Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo