Reog Ponorogo pukau Bule Perancis

SURABAYA (suarakawan.com) – Kelompok Reog Gembong Kiai Bulak, asal Bulak Cumpat Gang III menyambut kedatangan rombongan wisatawan asing asal Perancis, Kamis (06/10). Bertempat di halaman Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suyo 15, Kecamatan Genteng, para penari Reog yang semuanya merupakan muda-mudi asal Kampung Bulak Cumpat ini tampak tampil penuh semangat.
Mereka beratraksi dari menari pecut, jaranan, hingga makan api, serta tarian reog itu sendiri, yang membuat para bule perancis itu terkesima. Michele, salah satu rombongan wisatawan Perancis, mengaku sempat miris ketika melihat salah seorang penari beratraksi makan api, serta berkali-kali menyemburkan api dari mulutnya. “Tapi secara keseluruhan tarian mereka sungguh luar biasa. Kami sungguh terhibur,” katanya.

Menariknya, di tengah atraksi reog berlangsung, salah seorang wisatawan Perancis lainnya tampak lebih tertarik dengan bangunan kuno Balai Pemuda peninggalan kolonial Belanda itu. Belda, wisatawan asal Perancis berusia paruh baya itu, dengan kamera SLR-nya yang bertele panjang dikalungkan, tampak mendekat ke gedung utama balai pemuda yang sepekan lalu terbakar dan kemudian mengabadikannya.
Setelah itu dia menuju ke sebuah situs di tengah halaman balai pemuda yang bertuliskan bahwa bangunan ini dulunya hanya khusus untuk orang-orang kulit putih, tertutup untuk pribumi dan anjing. Kemudian dia duduk di sana sambil kembali pandangannya tertuju pada atraksi reog yang tengah berlangsung.
Tri Suryanto, pimpinan Reog Gembong Kiai Bulak, merasa sangat terhormat mendapat kesempatan menyambut kedatangan rombongan wisatawan asing asal Perancis ini. “Para turis Perancis ini sendiri yang nangggap kita,” katanya. Dari pengalaman tampil di hadapan turis Perancis ini, menurutnya, tarian reog masih terasa pas disuguhkan sebagai tarian menyambut tamu asing sebagai ungkapan “Selamat Datang”.
Yohanes, pemandu wisata (Guide) para turis tersebut, mengatakan bahwa rombongan wisatawan yang berjumlah sekitar 60 orang asal Perancis ini memang baru datang. “Rencananya mereka cuma dua hari di Surabaya,” katanya.
Selama di Surabaya, Yohanes akan mengantarkan para rombongan turis Perancis ini berjalan-jalan ke Kampung Arab di Nyamplungan/ Ampel serta kawasan Pecinan di Kapasan, juga ke Museum House of Sampoerna di Jl. Taman Sampoerna. “Setelah itu mereka akan bertolak berangkat ke Gunung Bromo,” imbuhnya.
Keterangan Foto: Bule Prancis Yang asyik Menonton Pertunjukan Reog (sk)

Comments

Popular posts from this blog

Reog Dulu dan Sekarang : di Balik Tirai Warok-Gemblak

Menikmati suasana pasar malam Ponorogo