Baratap Langit, Pasar Legi Banjir
PONOROGO - Saat kalangan dewan ngebet membangun gedung tiga lantai, kondisi memprihatinkan justru terjadi di Pasar Legi Songgolangit. Sejumlah bagian atap bangunan pasar tradisional terbesar di Ponorogo itu mulai rusak. Atap ruang tengah pasar sudah menganga hingga ketika hujan turun, lantai pasar langsung tergenang. Genangan air juga berasal daricucuran genteng yang tampias. "Kalau hujannya siang hari, pasti lantainya banjir dan kami tak bisa berjualan lagi," kata Misinem, salah seorang pedagang, kemarin (5/12).
Berlubangnya atap Pasar Legi itu sebenarnya sudah terjadi sejak sebulan lalu. Namun, hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pemkab atau pengelola pasar. Akibatnya, pedagang yang menggelar dagangan di lantai tengah harus cepat-cepat mengemasi dagangannya ketika muncul tanda-tanda hujan hendak turun. "Kalau hujan, ya langsung pindah," ungkap Misinem.
Kerusakan bagian atap itu dibenarkan Sigit Priyono, kepala Pasar Legi Songgolangit. Bahkan, dia mengakui atap yang jebol tidak hanya di bagian tengah. Sisi utara pasar juga mengalami hal sama. Sigit menyebut kerusakan terjadi lantaran bahan atap yang sudah lapuk dimakan usia. Sejak pasar dibangun pada 2003 lalu, belum pernah ada perbaikan sama sekali. "Maklum saja kalau jebol, wong sudah lama, palagi kerangka atapnya juga jarang-jarang," jelasnya.
Selain atap, Sigit juga dicemaskan kondisi instalasi listrik di pasar yang dikelolanya. Perlu penataan ulang jaringan kabel yang ada agar pasar yang penah terbakar itu luput dari kebakaran akibat korsleting. "Instalasi harusnya ada perbaikan, juga cat pasar sudah kusam," jelasnya.
Dari pelbagai kerusakan yang terjadi, Sigit mengaku hanya mendapat jatah perbaikan atap dari plot dana RAPBD yang sudah disahkan DPRD beberapa waktu lalu. Kemungkinan baru awal tahun depan, renovasi atap dapat dimulai. "Yang pasti sudah ada anggaran Rp 60 juta untuk perbaikan atap, tapi tidak menyentuh ke instalasi listrik dan pengecatan," terang Sigit. (dhy/hw) radarmadiun.co.id (yogama)
Berlubangnya atap Pasar Legi itu sebenarnya sudah terjadi sejak sebulan lalu. Namun, hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pemkab atau pengelola pasar. Akibatnya, pedagang yang menggelar dagangan di lantai tengah harus cepat-cepat mengemasi dagangannya ketika muncul tanda-tanda hujan hendak turun. "Kalau hujan, ya langsung pindah," ungkap Misinem.
Kerusakan bagian atap itu dibenarkan Sigit Priyono, kepala Pasar Legi Songgolangit. Bahkan, dia mengakui atap yang jebol tidak hanya di bagian tengah. Sisi utara pasar juga mengalami hal sama. Sigit menyebut kerusakan terjadi lantaran bahan atap yang sudah lapuk dimakan usia. Sejak pasar dibangun pada 2003 lalu, belum pernah ada perbaikan sama sekali. "Maklum saja kalau jebol, wong sudah lama, palagi kerangka atapnya juga jarang-jarang," jelasnya.
Selain atap, Sigit juga dicemaskan kondisi instalasi listrik di pasar yang dikelolanya. Perlu penataan ulang jaringan kabel yang ada agar pasar yang penah terbakar itu luput dari kebakaran akibat korsleting. "Instalasi harusnya ada perbaikan, juga cat pasar sudah kusam," jelasnya.
Dari pelbagai kerusakan yang terjadi, Sigit mengaku hanya mendapat jatah perbaikan atap dari plot dana RAPBD yang sudah disahkan DPRD beberapa waktu lalu. Kemungkinan baru awal tahun depan, renovasi atap dapat dimulai. "Yang pasti sudah ada anggaran Rp 60 juta untuk perbaikan atap, tapi tidak menyentuh ke instalasi listrik dan pengecatan," terang Sigit. (dhy/hw) radarmadiun.co.id (yogama)
Comments
Post a Comment
Besar harapan kami dapat memberikan jembatan untuk dapat saling silaturahmi sesama warga Ponorogo dimanapun berada.
Tinggalkan komentar anda sebagai wujud partisipasi dukungan untuk kami. Terima kasih.