Situs Purbakala ditemukan di Ponorogo
Radar Madiun
[ Sabtu, 20 Maret 2010 ]
Diduga Peninggalan Zaman Purbakala
PONOROGO - Warga Desa Pager Ukir, Kecamatan Sampung, Ponorogo, digegerkan dengan temuan batu yang diduga memiliki nilai sejarah tinggi. Batu tersebut berada di dekat sendang yang menjadi sumber air bersih warga. Dari struktur dan penataannya, batu itu ditengarai peninggalan sejarah zaman purbakala. ''Bebatuan itu mirip dengan situs batu zaman megalitikum di Jawa Tengah,'' terang Anto, pemerhati budaya asal Madiun.
Menurut alumnus Antropologi Universitas Udayana Bali itu, tatanan batu tersebut menyerupai punden berundak manusia purba, tempat tempak pemujaan dewa. Itu terlihat dari adanya batu yang mirip peti, batu tertata menyerupai tangga, dan batu besar dengan tulisan yang belum dikenali maksudnya. ''Perlu pemugaran dan penelitian untuk membuktikan benar-tidaknya situs itu,'' katanya.
Temuan tersebut bermula saat Edy Purnomo, kepala desa setempat melihat batu besar dengan tulisan huruf tak dikenal. Setelah itu, dia bersama warga membongkar tanah di sekitarnya. Saat itulah ditemukan batu kotak menyerupai peti. Masih penasaran, warga menyingkap tanah yang menumpuk dengan menyemprot air. Dari situ, terlihat tatanan bebatuan yang menyerupai tangga. ''Kami yakin, kalau dipugar lagi pasti masih ada bagian dari struktur yang ada sekarang,'' jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Ponorogo Gunardi menyatakan telah melihat secara langsung situs tersebut. Pihaknya juga berencana melaporkan hal itu ke Pemprov Jatim. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang ada tidaknya nilai historis bebatuan. ''Secepatnya kami laporkan agar segera dilakukan penelitian,'' pungkasnya.(dhy/sad)
Menurut alumnus Antropologi Universitas Udayana Bali itu, tatanan batu tersebut menyerupai punden berundak manusia purba, tempat tempak pemujaan dewa. Itu terlihat dari adanya batu yang mirip peti, batu tertata menyerupai tangga, dan batu besar dengan tulisan yang belum dikenali maksudnya. ''Perlu pemugaran dan penelitian untuk membuktikan benar-tidaknya situs itu,'' katanya.
Temuan tersebut bermula saat Edy Purnomo, kepala desa setempat melihat batu besar dengan tulisan huruf tak dikenal. Setelah itu, dia bersama warga membongkar tanah di sekitarnya. Saat itulah ditemukan batu kotak menyerupai peti. Masih penasaran, warga menyingkap tanah yang menumpuk dengan menyemprot air. Dari situ, terlihat tatanan bebatuan yang menyerupai tangga. ''Kami yakin, kalau dipugar lagi pasti masih ada bagian dari struktur yang ada sekarang,'' jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Ponorogo Gunardi menyatakan telah melihat secara langsung situs tersebut. Pihaknya juga berencana melaporkan hal itu ke Pemprov Jatim. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang ada tidaknya nilai historis bebatuan. ''Secepatnya kami laporkan agar segera dilakukan penelitian,'' pungkasnya.(dhy/sad)
Fotonya mana
ReplyDelete