asal-usul wayang YES
Ponorogo (01/04) - Bermula dari komunitas seni yang ada di Ponorogo, termasuk dari seniman lukis, patung, gamelan, keroncong, Reyog, dangdut, Band dan Sastra. Bertekad menciptakan sebuah wadah seni yang nantinya akan terlahir sebuah lembaga KESENIAN dan KEBUDAYAAN yang ada di Ponorogo. Salah satunya pagelaran WAYANG YES beberapa waktu yang lalu. Acara tersebut merupakan salah satu gladi resik untuk memberikan hiburan baru kepada warga Ponorogo. Gabungan antara multi budaya dan musik etnik melahirkan pertunjukkan menarik untuk terus di lestarikan.
Dengan memilih tempat di seputaran jalan Suromenggolo (jalan anyar), para pelaku seni Ponorogo berharap suatu saat kawasan ini menjadi PASAR SENI. Kalau di Jogja terkenal dengan MALAIBORO nya, di Ponorogo pun pasti bisa demikian atau lebih singkatnya, tempat berkumpulnya seniman dan seniwati POnorogo ya di Jalan Anyar.
Menurut asal-usul wayang YES, merupakan hasil kolaborasi dengan wayang TENGUL yang berasal dari kota Bojonegoro dan Tokoh Reyog Ponorogo. Jadi, seumpama penokohan seorang Bupati, bonekanya pun memiliki bentuk yang sama dengan Bupati. Sedangkan di Wayang Tengul, bentuk bonekanya menggambarkan bentuk tokoh wayang kulit secara umum. Kolaborasi antara WAYANG TENGUL dan REYOG PONOROGO menjadikan sebuah kesenian baru di Indonesia. Kolaborasi dengan beberapa unsur musik, menjadikan WAYANG YES alternatif hiburan bagi pecinta Seni dan BUDAYA.
Di dalam komunitas seni ini, telah tercatat 110 anggota seniman dan seniwati kota Ponorogo. Dengan tekad melestarikan warisan ADI LUHUNG, terciptalah pertunjukkan WAYANG YES. Mereka berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Ponorogo dalam petunjukkan wayang yes ini.
Setelah bertemu dengan Bupati Ponorogo, MUHADI SUYONO, beliau meminta kejelasan lebih lanjut tentang komunitas seni dan pertunjukkan tersebut. Setelah para seniman memberikan penjelasan secara detail tentang konsep acara, kelihatannya ada sesuatu yang baru dengan kesenian di Ponorogo.
Dari sebuah obrolan di warung kopi, kolam pemancingan, dan angkringan pinggir jalan, Mbah Pur dan Pak Marga memulai tekad menciptakan wadah berkreasi untuk seniman Ponorogo. Beliau adalah penggagas utama lahirnya komunitas seni ini.
Dalam pertunjukkan malam itu, ada sebuah sajian menarik dari seorang pelawak asli PONOROGO. Komir mampu mengocok perut penonton yang tetap setia menyaksikan pertunjukkan wayang yes sampai selesai. (pard)
Walah asik tuh mas. . . aku gak tok ajak to?
ReplyDeleteWayang Yes, Asli Ponorogo.
ReplyDeleteDari Perjalanan Saya Ke Bojonegoro ketemu Kang Zein ( wartawan ) , Kung Jayus (budayawan, sastrawan ) ,Puh Gatot (dalang ) dan Eyang Santoso (Pembuat Wayang Thengul sekaligus dalang Tua Wayang Thengul).Saat itu tidak pernah sekalipun ada komitmen bahwa Wayang Yes merupakan Kolaborasi Wayang Thengul dengan Reyog Ponorogo.Sesungguhnya yang terjadi adalah saya mengorder bentuk pola wayang yang terbuat dari kayu , dimana secara fisik wayang tersebut merupakan tokoh tokoh wayang yes( Suromenggolo, gunoseco,suminten, cempluk, Subroto dll , karena saat itu saya ingin mementaskan cerita : Suminten Kasmaran )
saya menyayangkan ketika kang Zein ( wartawan )memberikan informasi yang hanya setengah setengah kepada teman wartawannya, akibatnya bahasa yang keluar media saat itu seakan akan Wayang Yes merupakan Wayang Kolaborasi dengan wayang thengul. Hal ini oleh kang Zein (wartawan ) sudah diakui sebagai kesalahan informasi kpd temannya yang juga wartawan .
Karena pada dasarnya Wayang Yes,merupakan Wayang Ponoragan.Dimana Unsur musik yang teramu mulai Keroncong,Gamelan jawa, Dangdut, Band, Dan Gamelan Reyog.Sedangkan Dialek dalang mengunakan Dilek Ponoragan. Untuk bentuk fisik Wayang sangat Fleksibel.Kita ambil contoh pentas tgl 26 mrt lalu. Dimana unsur bentuk fisik wayang sangat majemuk, ada wayang Kulit,Wayang Orang, Kethoprak, dan ludruk.
Menyikapi hal ini saya ( HP.Marga ) sangat tidak setuju ketika ada pengklaiman dan ada kesalah tafsiran terhadap makna keberadaan wayang Thengul didalam Wayang Yes secara utuh.Sehingga image yang terbangun, Bahwa wayangthengul hanya merupakan satu satunya unsur dalam terbentuknya Wayang Yes.
Saya berharap, tulisan ini mampu membawa suasana bijak dan arif terhadap penyikapan arti bahasa " Wayang Yes merupakan kolaborasi Wayang Thengul dengan Reyog Ponorogo ".
Jauh didalam lubuk hati saya, marilah keindahan keindahan dalam berbagai bentuk wayang yang ada Di Indonesia saat ini.Kita semua bergandeng tangan berupaya untuk bersama-sama menguri uri dan melestarikannya hingga tidak punah.
Salam WayangYes
HP.Marga.
Cukup inspiratif dan memberi warna tersendiri terhadap kesenian di ponorogo....
ReplyDelete