Posts

Showing posts from 2011

Gara-gara Lahan, Warga Dua Desa Bersitegang

Image
Muhamad Junaidi - Ketua PMII Ponorogo KABUPATEN PONOROGO – Warga Dusun Semenok, Desa/Kecamatan Ngebel, sempat akan berbenturan dengan warga Desa Grogung, juga di Kecamatan Ngebel. Gara-garanya adalah ulah Kepala Desa Ngrogung Bambang yang dituding arogan. Rencana musyawarah antara dua kubu yang bersitegang, yang difasilitasi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ponorogo juga masih tertunda. Ketua PMII Cabang Kabupaten Ponorogo Muhamad Junaidi mengatakan, mediasi itu tertunda lantaran Kades Ngrogung belum dapat hadir pada pertemuan yang sedianya diadakan Sabtu (24/12) sore kemarin.

Acara Tutup Grebeg Suro Ponorogo

Image
Ketika Raja Wengker Keliling Kerajaannya Monumen Kerajaan Bantarangin PONOROGO– Tuntas sudah perayaan Suro di Ponorogo.Hal ini ditandai dengan acara Tutup Grebeg Suro Somoroto yang dipusatkan di Lapangan Bantarangin, Kecamatan Kauman. Gelarannya berupa kirab pusaka dan pawai budaya. Acara yang juga disebut Tutup Grebeg Suro Bantaranginan ini diawali dengan rekonstruksi keberangkatan Prabu Kelono Siswo Handono atau Kelono Sewandono menuju Kediri untuk melamar Putri Kerajaan Kediri, Putri Songgolangit.Raja Kerajaan Wengker II ini dihadirkan lengkap dengan pasukan putri pemanah,ksatria tombak serta pasukan berkuda yang dipimpin Patih tercintanya yang jenaka, Pujangga Anom atau lebih dikenal sebagai Bujang Ganong.

Reog Tengger berbeda dengan Reog Ponorogo

Image
Promosikan Budaya Lokal Lewat Festival Budaya Tengger Muhajir Arifin - detikSurabaya (detiksurabaya/Muhajir Arifin) Pasuruan - Berbagai cara dilakukan suku Tengger Pasuruan untuk mempromosikan kebudayaan lokal. Salah satunya dengan menggelar Festival Budaya Tengger. Acara yang dilangsungkan di lapangan Desa Tosari itu digelar dalam rangka memperkenalkan budaya, kuliner serta cinderamata khas suku yang hidup di lereng Gunung Bromo tersebut. Festival itu juga dimaksudkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo pasca erupsi tahun lalu.

Perjalanan Seni Rupa Ponorogo 2009-2011

Image
Oleh Andry Deblenk. Bila kita kaji tetek bengek tentang kesenirupaan Ponorogo, tentunya kita tak dapat menghindar dari nama Sanggar Shor Zambou . Sanggar tersebut merupakan sebuah sanggar seni rupa, berdomisili di Ponorogo, yang memang mengkhususkan gerakan (awalnya) pada disiplin seni lukis. Semenjak berdiri (sekitar 30 tahun silam) komunitas yang berdiri dengan niatan berkesenian murni ini nampak survive. Sebuah ukuran yang “ora dlomok” bagi paguyuban seni rupa yang mendiami sebuah kawasan “terpinggirkan” dari ranah seni rupa nasional.

Mbah Galung, "mantri suntik" Ponorogo asal Sibolga

Image
Legenda suntikan Mbah Galung, "mantri suntik" Ponorogo asal Sibolga Oleh Adji Subela Alex Hutagalung masa kecil Orang Ponorogo yang berusia di atas 45 tahun umumnya kenal siapa Mbah Galung. Tokoh ini sangat populer sebagai mantri kesehatan di Kota Reog sejak jaman Jepang. Dia dikenal sebagai orang yang murah hati, penyabar, dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Jiwa sosialnya sangat tinggi sehingga dia dicintai orang-orang dari strata sosial bagian bawah. Mbah Galung ini nama aslinya adalah Alexander Hutagalung, lahir di Sibolga, Sumut, tahun 1912. Ia menjadi orang Batak pertama – yang diketahui – yang datang dan menetap di Ponorogo, Jatim, dan beranak-pinak hingga sekarang di Kota Reog itu. Setelah perang kemerdekaan, baru menyusul keluarga Sitompul, pimpinan Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN). Salah seorang putranya adalah aktor watak Maruli Sitompul yang kini sudah almarhum. Seorang putranya yang lain adalah perwira tinggi kepolisian. Keluarga in

Polda Droping 23 Mobil Baru Untuk Polres Ponorogo

Image
POLDA JAWA TIMUR Untuk meningkatkan pelayanan kepada warga masyarakat Ponorogo Polda Jawa Timur memberikan bantuan 23 mobil operasional untuk Polres Ponorogo. Mobil yang diserahkan terdiri dari 3 mobil mistsubishi jenis sedan dan 20 mobil dobel kabin. 20 mobil dobel kabin akan diberikan untuk 20 polsek di Ponorogo.  Khusus untuk polsek kauman mendapatkan bantuan sebuah mobil sedan. Karena medannya relatif datar dan rata. Sementara dua mobil sedan lainya salah satunya untuk unit sabara. 23 unit mobil baru yang masih kinyis-kinyis itu rabu pagi (7/12/11) diserahkan oleh Wakapolres ke masing-masing satuan unit dalam sebuah upacara di halaman mapolres ponorogo.

Tuding Bupati Amin Peragu

PONOROGO - Kritik datang bertubi lantaran sikap Bupati H Amin yang dinilai lamban menetapkan sekretaris daerah (sekda). Posisi sekda sudah enam bulan berjalan hanya diisi seorang pelaksana tugas (Plt) yang dipercayakan kepada H Yusuf Pribadi. Tak urung, Ketua DPRD Ponorogo Agus Widodo mengkritik pedas Amin lantaran kerap ragu-ragi dalam mengambil keputusan. "Jadi bupati harus tegas, jangan cari amannya saja," tegas Agus, kemarin (5/12). Menurut Agus, dengan tetap membiarkan sekda dipegang oleh Plt, kebijakan pemerintahan kini menumpuk ke pundak bupati. Sebab, seorang Plt tidak berwenang mengambil kebijakan strategis. Akibatnya, jalur birokrasi yang sudah panjang kian bertambah berliku. "Agar bupati itu bisa fokus pada manajerial, maka persoalan teknis diserahkan sekda. Makanya, segera usulkan penetapan," kata politisi berbasis PDI Perjuangan itu.

Baratap Langit, Pasar Legi Banjir

Image
PONOROGO - Saat kalangan dewan ngebet membangun gedung tiga lantai, kondisi memprihatinkan justru terjadi di Pasar Legi Songgolangit. Sejumlah bagian atap bangunan pasar tradisional terbesar di Ponorogo itu mulai rusak. Atap ruang tengah pasar sudah menganga hingga ketika hujan turun, lantai pasar langsung tergenang. Genangan air juga berasal daricucuran genteng yang tampias. "Kalau hujannya siang hari, pasti lantainya banjir dan kami tak bisa berjualan lagi," kata Misinem, salah seorang pedagang, kemarin (5/12). Berlubangnya atap Pasar Legi itu sebenarnya sudah terjadi sejak sebulan lalu. Namun, hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pemkab atau pengelola pasar. Akibatnya, pedagang yang menggelar dagangan di lantai tengah harus cepat-cepat mengemasi dagangannya ketika muncul tanda-tanda hujan hendak turun. "Kalau hujan, ya langsung pindah," ungkap Misinem.

LINGGA DI DUSUN MEDANG,SAMPUNG HILANG DICURI

Image
Lingga di Dusun Medang PONOROGO-Lambannya Pemkab Ponorogo menangani beberapa temuan situs zaman kerajaan berakibat fatal. Lingga yang ditemukan di Dusun Medang, Desa/Kecamatan Sampung, kemarin (13/11 )diketahui hilang. Benda sejarah yang berada di pekarangan Ladikun, 55, warga setempat itu sudah raib tak berbekas.Diduga, benda berupa batu yang menyerupai alu (penumbuk) itu dicuri orang. ''Sore hari saat saya di pekarangan masih ada, tapi pagi tadi sudah lenyap,'' kata Ladikun. Sejak didatangi ahli purbakala beberapa waktu lalu, keberadaan lingga yoni Dusun Medang itu menjadi daya tarik warga luar kota. Sering ada orang asing yang datang untuk sekedar melihat atau berdalih penelitian. Lantaran selama ini dibiarkan begitu saja, Ladikun dan warga sekitar tak terlalu cemas.'' Mungkin ada orang yang mengetahui nilai sejarahnya,makanya dicuri,'' katanya.

Pembukaan Festival Budaya Pasar Terapung

Image
NAIKI KEPALA SINGA Banjarmasin, 24/11 - NAIKI KEPALA SINGA - Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Resnawan menyaksikan Wakil Wali Kota Banjarmasin H. Irwan Anshari menaiki kepala singa sebelum bermain reog bersama Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) pada pembukaan Festival Budaya Pasar Terapung 2011, Kamis (24/11). Festival budaya bertema "The Hidden Beauty of Borneo" berlangsung 24 - 26 November 2011 menampilkan berbagai seni budaya khas Kalsel kesenian daerah lain seperti reog Ponorogo dan tari dayak Kalimantan Timur. Foto ANTARA/Herry Murdy Hermawan/B Disiarkan: Kamis, 24 November 2011 12:34 WITA

Grebeg Suro di Paguyuban Singo Taruno

Image
Singo Taruno menggelar Grebeg Suro di Paguyuban Singo Taruno, Sidoadi, Tangkerang Utara, Sabtu (26/11/2011) malam PEKANBARU - Penggiat Seni Reog Ponorogo di Pekanbaru punya cara khusus menyambut tahun baru Hijriah 1433 H. Singo Taruno menggelar Grebeg Suro di Paguyuban Singo Taruno, Sidoadi, Tangkerang Utara, Sabtu (26/11/2011) malam.

Atraksi Reog Ponorogo di Tidore

Image
Atraksi Reog Ponorogo Komunitas Jawa di Tidore Atraksi Reog Ponorogo komunitas Jawa di Tidore (foto : delfi) Mengawali rangkaian acara Pesta Rakyat Simpedes yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia, pada jumat (23/09) melakukan karnaval mengelilingi pusat kota Tidore Kepulauan. Kegiatan karnaval tersebut mengawali kegiatan pesta rakyat simpedes yang digelar di pendopo arena budaya (open space) kelurahan Gamtufkange Tidore. Karnaval tersebut diikuti oleh ratusan orang dengan berbagai kendaraan seperti mobil, sepeda hias hingga bentor yang menghiasi kendaraan mereka dengan umbul-umbul. Rute yang diambil pada karnaval tersebut melewati jl. A.Malawat, jl. Taman Siswa, jl. Kemakmuran depan pasar sarimalaha, jl. Yos Sudarso, jl. A.Yani hingga berakhir di open space.

Reog Ponorogo Hadir di Jambi

JAMBI - Kesenian khas Provinsi Jawa Timur, Reog Ponorogo, menghibur pengunjung Jambi Prima Mall (JPM) Trona, kemarin sore (27/11). Hujan deras yang mengguyur Kota Jambi, tak mengurungkan niat warga menyaksikan berbagai atraksi yang disuguhkan Paguyuban Seni Reog Ponorogo Singo Lawung Manunggal. Paguyuban yang berusia 15 tahun ini, dipimpin Suradi Bewok alias Mbah Suro. Dia mengatakan, ada beberapa jenis tari yang mengiringi penampilan dua Dadak Merak seperti Tari Warok, Tari Jatilan, Tari Bujang, Tari dadak merak dan tari-tarian mabuk. Sebagai pentas pertama adalah Tari Warok, disusul dengan Tari Dadak Merak. Dadak Merak merupakan komponen utama dalam kesenian Reog. Tatanan bulu-bulu burung merak yang indah dipanggul kepala harimau (Cekathakan). Suatu perpaduan yang mempunyai nilai seni tinggi. Warna hijau mengkilap, cerah tampak lebih hidup ketika warna loreng Harimau menghiasi Dadak Merak. “Berat satu Dadak Merak itu mencapai 50 kilogram,” kata Mbah Suro.

Nasionalis, HMS Dikukuhkan Jadi Ketua DP Pawargo

Image
Sentani – Dinilai mempunyai rasa nasionalis dan tidak membeda-bedakan, Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae S,Sos.MM dikukuhkan menjadi Ketua Dewan Penasehat Paguyuban Warga Ponorogo (DP Pawargo) Kabupaten dan Kota Jayapura, Minggu (27/11). Official Blog Paguyuban Warga Ponorogo. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Pawargo, Suluh Widodo di Kolam Pemancingan Koya Timur, dan disaksikan ratusan anggota Pawargo se Kabupaten dan Kota Jayapura. Ketua Pawargo Jayapura, Suluh Widodo pada Sentani News mengatakan, dipilihnya Bupati Habel Melkias Suwae (HMS) karena melihat rekam jejak pembangunan yang sudah dilakukan oleh Bupati yang terkenal dengan bapak pencetus program pemberdayaan kampung itu. “Sejak tahun 2008 lalu, Pawargo melakukan rekam jejak kepada seluruh tokoh-tokoh di Papua. Sebenarnya, saat itu Bupati HMS sudah diusulkan menjadi ketua dewan penasehat, namun belum terlaksana karena masih dalam tahap konsolidasi,” kata Suluh.

Sedekah Bumi dan Gelar Wayang Kresno Duto

Image
Reyog Ponorogo di Singkawang. Pepatah bijak. Di situ bumi diinjak, disitu langit dijunjung. Sebagai perantau, menghormati budaya daerah setempat harus dilakukan. Namun tidak serta merta, meninggalkan budaya tanah kelahirannya. Hal itu yang dilakukan warga asal Jawa di Kota Singkawang. Semuanya lebur menyambut pergantian tahun Jawa, 1 Syura. FAHROZI- Singkawang Dalam kalender Jawa, tahun baru identik dengan 1 Syuro. Bertepatan dengan tahun baru Hijriah, 1 Muharram. Karena 1 Syuro adalah awal tahun. Menyambutnya, banyak kegiatan yang dilakukan. Dan itu sudah turun menurun. Baik di Jawa sendiri, maupun daerah-daerah yang banyak warga Jawa-nya. Salah satunya sedekah bumi. Ritual ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur, atas semua karunia yang diberikan sang pencipta. Berbagai kegiatan, sifatnya hiburan pun di sajikan untuk berbagai kesenangan dengan seluruh masyarakat.

Hasil Penilaian Festival Reyog Nasional XVIII

Image
Grebeg Suro 2011 BERITA ACARA HASIL PENILAIAN DEWAN PENGAMAT FESTIVAL REYOG NASIONAL XVIII DALAM RANGKA PERAYAAN GREBEG SURO TAHUN 2011 Dewan Pengamat Festival Reyog Nasional XVIII pada Perayaan Grebeg Suro Tahun 2011, setelah mengadakan Pengamatan dan Penilaian Penyelenggaraan Festival Reyog Nasional XVIII Tahun 2011 mulai dari tanggal 22 Nopember sampai dengan 25 Nopember 2011 di Panggung Utama Aloon – Aloon Ponorogo, dengan didasari Buku Panduan Festival Reyog Nasional XVII sebagai bahan Kriteria Pengamatan dan Penilaian serta dengan menjunjung tinggi nilai – nilai Profesional dan Obyektif, maka Dewan Pengamat Festival Reyog Nasional XVIII memutuskan dan menetapkan Pemenang Festival Reyog Nasional XVIII pada Perayaan Grebeg Suro 201I yang memperoleh Piala sebagaimana yang tertuang dalam lampiran berita acara ini. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguh – sungguhnya dan bersifat mengikat serta tidak dapat diganggu gugat. Semoga Tuhan Yang Maha

Foke Tegang Saat Digendong Penari Reog Ponorogo

Image
Fauzi saat melepas kontingen Reog Ponorogo asal DKI (beritajakarta.com) JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo tak bisa menyembunyikan ketakutannya saat diangkat oleh Singa Barong Reog Ponorogo di Balaikota, Senin (21/11). Hal ini beralasan, pasalnya pengangkatan dirinya ke pundak penari tersebut tidak diprediksi oleh orang nomor satu di ibukota ini. Ketegangan Fauzi Bowo saat ditandu terlihat saat kedua tangannya berusaha menumpu berat tubuhnya di atas salah satu pundak pengangkat singa barong. Kendati demikian pejabat yang akrab disapa Bang Kumis ini terlihat cukup menikmati adegan ini. Sekitar 40 menit, Fauzi tampak asik menikmati seni budaya dari Jawa Timur, Reog Ponorogo. Tak jarang, senyum menghias wajahnya saat melihat tarian gemulai juga pertarungan dua singa barong yang ditampilkan kurang lebih 20 orang seniman.

Parade Reog Ponorogo Se-Jabodetabek 2011

Image
Parade Reog Ponorogo Se-Jabodetabek 2011 dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 13 November 2011, bertempat di Anjungan Jawa Timur - Taman Mini Indonesia Indah. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur, bekerjasama dengan Paguyuban Reog Ponorogo Se-Jabodetabek. Paguyuban Reog Singo Wijoyo sebagai perwakilan dari Korwil Jakarta Timur, tampil pada urutan ke lima dan berhasil menyabet Juara 1 (satu) pada acara ini. Suatu pencapaian terbaik dari latihan yang disiplin serta doa dan dukungan dari seluruh anggota dan pengurus Paguyuban. Berikut beberapa dokumentasi kegiatan yang di ambil dari berbagai sumber.

10.269 ANAK MENARI BARENG

Image
Tari Potro Masuk Rekor MURI Tari Potro PONOROGO - Satu lagi, kesenian tari asal Ponorogo yang tercatat di Museum Rekor Indonesia(MURI). Tari Potro, yang kemarin(9/11) diperagakan sebanyak 10.269 anak TK di Alun-alun Ponorogo itu, resmi tercatat di buku museum yang didirikan Jaya Suprana. Ada dua kategori yang menjadi alasan tari Potro masuk MURI. Pertama, jumlah penari yang paling banyak di Indonesia. Kedua, orisinalitas tari yang lengkap secara kostum dan gerakan. ''Belum ada tari Potro massa sebanyak ini di Indonesia, makanya layak dicatat di MURI,'' terang Sri Widiasari, manajer MURI, kemarin. Tari Potro, merupakan tarian yang memiliki nilai historis tersendiri bagi masyarakat Ponorogo. Potro merupakan nama abdi dalem pada zaman kerajaan di Ponorogo. Sebagai abdi dalem, Potro memiliki komitmen dan kepatuhan yang tinggi. Kendati harus melayani semua kebutuhan sang raja, Potro selalu setia dan menjalani tugasnya dengan senang hati.

Warga Tionghoa Ramaikan Grebeg Suro

Paduan Budaya Ponorogo dan Tionghoa Ramaikan Gregeb Suro (Ponorogo, Jawa Timur): Sebuah gebrakan baru dilakukan etnis Tionghowa di Ponorogo. Untuk melestarikan budaya asli Ponorogo, mereka menggelar kesenian reyog untuk memperingati hari pahlawan kemarin (10/11/2011). Bahkan, alat musik reyog tersebut juga mengiring lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selain itu, warga minoritas tersebut juga meresmikan gedung Sunflower yang diperuntukkan sebagai sanggar tari bagi masyarakat umum. Untuk mempertahankan dan melestarikan kesenian dan budaya hasil peninggalan pejuang.

Jadwal Grebeg Suro Ponorogo 2011

Image
Jadwal Grebeg Suro 2011 (*doc:Pard - Klik untuk memperbesar) Inilah salah satu festival yang patut Anda saksikan di Ponorogo, Jawa Timur. Sebuah festival yang tiap tahun digelar dan telah menjadi pesta rakyat Ponorogo. Grebeg Suro Ponorogo akan berlangsung di Ponorogo pada 20-27 November 2011. Grebeg Suro ini digelar oleh masyarakat Ponorogo untuk menyambut bulan Suro atau bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Suro. Saat itu masyarakat Ponorogo mengadakan tirakatan semalam suntuk dengan mengelilingi kota dan berhenti di Alun-Alun Ponorogo

Bertemu Reyog di Muara Enim

Image
MUARA ENIM - Ketika tim Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang (JSJP) tiba di Muara Enim, Sumatera Selatan, ada sedikit kekagetan. Tim disambut PT Bukit Asam dengan hiburan reyog. Padahal, semua tahu, reyog identik dengan kebudayaan Jawa, utamanya daerah Ponorogo, Jawa Timur. Seni tradisi yang pernah diklaim milik Malaysia itu ternyata juga ada di Muara Enim, bahkan sudah hidup bertahun-tahun.

Reyog Tak Mistis Lagi

Image
Pekanbaru,- Kesenian reyog saat ini tidak lagi menampilkan unsur mistis dalam pertunjukannya. Sebab seni asal Ponorogo, Jawa Timur itu kini lebih memperlihatkan unsur keindahan tarian dalam penampilannya. Maka, sejak hadir di Pekanbaru pada era 80-an, hingga kini reyog makin diterima masyarakat. Keputusan untuk tidak menampilkan lagi unsur mistis dalam pertunjukan, sudah dilakukan sejak reyog makin diterima oleh masyarakat Pekanbaru. Apalagi sejak berdirinya Paguyuban reyog Singo Taruno di Tangkerang Utara pada 1991 silam. Mbah Boimin salah satu sesepuh paguyuban tersebut mengatakan bahwa keputusan itu telah diambil oleh para seniman reyog di Pekanbaru pada akhir 90-an. Para seniman reyog saat itu bertekad untuk menghidupkan kesenian reyog sebagai salah satu seni kreasi. Bahkan, Paguyuban Singo Taruno memiliki semboyan tersendiri dalam berkesenian. Semboyan itu berbunyi"Singo taruno joyo tanpo montro, sekti tonpo aji, joyo lan sekti anugrah saking gusti Allah".

Peserta Festival Reyog Nasional XVIII tahun 2011

Image
FESTIVAL REYOG NASIONAL XVIII - GREBEG SURO 2011 (22 - 25 NOPEMBER 2011) PENDAFTAR TERAKHIR FRN XVIII BERJUMLAH 53 GRUP REYOG TERDIRI DARI : a. KABUPATEN PONOROGO 26 GROUP REYOG. b. LUAR KAB. PONOROGO 27 GROUP REYOG. DAFTAR PESERTA FESTIVAL REYOG NASIONAL XVIII PADA PERAYAAN GREBEG SURO TAHUN 2011 KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR - INDONESIA --------------------------------------------------------------------------------

Reog dan Pameran Batik Jadi Pusat Perhatian di LA

Image
Wow! Pertunjukan Reog dan Pameran Batik Jadi Pusat Perhatian di LA foto: KJRI LA Los Angeles - Pertunjukan Reog Ponorogo dan pameran batik menjadi pusat perhatian di Los Angeles (LA). Pertunjukan Reog dengan irama musiknya yang khas, juga keindahan kain batik disuguhkan dalam kegiatan Discover Wonderful Indonesia yang diselenggarakan di Grove, Los Ageles ,AS. Kegiatan ini digagas KJRI LA bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Acara spesial ini digelar dari tanggal 22-23 Oktober 2011. Kegiatan dua hari tersebut ditujukan untuk mengenalkan potensi pariwisata Indonesia bagi masyarakat Amerika Serikat di Los Angeles serta upaya pencapaian target 190 ribu wisatawan Amerika ke Indonesia tahun 2011. Demikian disampaikan Konsul Jenderal KJRI Los Angeles, Hadi Martono, dalam siaran pers kepada detikcom, Minggu (23/10/2011).

Bupati Ponorogo Stop izin baru

Image
Swalayan di Ponorogo marak, Bupati Ponorogo H Amin buat kebijakan Stop izin baru Bupati Ponorogo Swalayan di Ponorogo marak, Bupati Ponorogo H Amin buat kebijakan Stop izin baru Sikap tegas mulai ditunjukkan Bupati Ponorogo H Amin dengan berani menolak berdirinya swalayan baru. Dia sudah melarang dinas terkait di pemkab Ponorogo mengeluarkan izin pembukaan toko berkonsep modern itu lantaran dapat mengancam kelangsungan gerak pedagang tradisional. ”Yang sudah ada biarkan saja, tapi jangan sampai memberi izin baru berdirinya swalayan, ”tegas Amin Amin merasa khawatir maraknya swalayan lama kelamaan bakal mematikan ekonomi kerakyatan. Kendati dia mengakui tidak dapat melarang berkembanganya perdagangan modern seperti swalayan yang menganut sistem franchise itu. Namun, pihaknya juga berkewajiban menjaga dan membantu pengembangan usaha lokal. Karena itu, perlu kebijakan menata pendirian swalayan yang saat ini mulai menjamur. ”Perintah penghentian pemberian izin baru itu suda

Kolaborasi musik reog

Image
Arrington de Dionyso (kiri) pemusik asal Amerika Serikat, mengiringi reog dengan menggunakan saksopon dalam Pembukaan Art Fair di Perpustakaan, Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10). Arrington mengkolaborasikan musik tradisional reog Ponorogo dengan jenis musik rock yang ditekuninya. (FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto/ed/ama/11).

TBJ Gelar Budaya Ponorogo

Image
Pemkab Ponorogo SURABAYA- Kesenian khas Ponorogo ternyata tidak hanya Reog. Tapi juga ada seni tari dan framen. Hal itu tampak dalam kegiatan Gelar Seni Budaya Daerah "Pesona Bumi Reog" di Taman Budaya Jawa Timur (TBJ), Jl Genteng Kali Surabaya, mulai Jumat (14/10) malam hingga Minggu (16/10). Tak hanya kesenian berupa pertunjukan panggung, di sekitar arena juga ditampilkan pameran produk berupa kerajinan reog, kulit, wayang, batik lesung, mebel, dan tanaman. Seluruhnya didatangkan langsung dari Ponorogo.

Taman Sriwedari diinvasi Ponorogo

Image
Surakarta - Sabtu (8/10) lusa, Taman Sriwedari akan dirombak menjadi kampung Ponorogo. Di kawasan itu pengunjung bisa menikmati atmosfer Kota Reyog mulai dari aneka kuliner, koleksi foto, suvenir khas, hingga kesenian tradisionalnya yang sempat diklaim Negeri Jiran.

Bantuan untuk kelompok Reyog

Image
Kelompok Kesenian Reyog Ponorogo Butuh Bantuan Ilustrasi Seni Reyog/rifndi02.wordpress.com POLEWALI – Kelompok kesenian Reyog Ponorogo yang berada di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), membutuhkan bantuan.

MINTA LESTARIKAN BUDAYA LOKAL

Image
PONOROGO - Aksi bisu belasan seniman yang mengatasnamakan Komunitas Cinta Seni Budaya (Kontra) kemarin(7/10)membikin bingung. Peserta aksi yang mengenakan pakaian unik itu juga sempat memacetkan Jalan Sukarno Hatta dan Urip Sumoharjo. Mereka melakukan aksi teatrikal di tengah jalan dengan mulut dilakban. Sebanyak 15 massa Kontra itu berjalan dari titik nol aksi di sebuah ruko Jalan Gajah Mada. Mereka berbusana layaknya pemain reyog, karawitan, dan ada yang mengenakan jubah serta memakai sarung ala santri pondok pesantren.Tubuh para seniman itu diikat tali plastik ukuran besar hingga gerak mereka tidak leluasa.

Reog Ponorogo pukau Bule Perancis

Image
SURABAYA (suarakawan.com) – Kelompok Reog Gembong Kiai Bulak, asal Bulak Cumpat Gang III menyambut kedatangan rombongan wisatawan asing asal Perancis, Kamis (06/10). Bertempat di halaman Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suyo 15, Kecamatan Genteng, para penari Reog yang semuanya merupakan muda-mudi asal Kampung Bulak Cumpat ini tampak tampil penuh semangat. Mereka beratraksi dari menari pecut, jaranan, hingga makan api, serta tarian reog itu sendiri, yang membuat para bule perancis itu terkesima. Michele, salah satu rombongan wisatawan Perancis, mengaku sempat miris ketika melihat salah seorang penari beratraksi makan api, serta berkali-kali menyemburkan api dari mulutnya. “Tapi secara keseluruhan tarian mereka sungguh luar biasa. Kami sungguh terhibur,” katanya.

Delivery Order Sate Ayam Ponorogo ala Bu Togog

Image
Sudah 70 tahun lebih daerah “Segitiga Emas” Ngepos, Ponorogo , menjadi pusat penjualan sate ayam. Di sana berkumpul paling tidak sepuluh orang penjual sate yang masih mempertahankan ciri mereka, yaitu tetap memajang angkringan yang di jaman dulu dipikul ke sana kemari, serta tempat pembakaran sate dari terakota (anglo) yang bentuknya khas dari Kota Reog itu. Kini Gang Sate di Desa Nologaten juga sudah menjadi pusat sate ayam lainnya. Tak ada persaingan sengit di antara para penjual sate itu, baik yang di Ngepos, Gang Sate Nologaten dan Setono, Kota Lama. Pada garis besarnya, memang ada tiga kelompok ‘madzab’ sate ayam gaya Ponorogo, yaitu Ngepos – yang umumnya berasal dari Desa Purbosuman asal pelopor sate ayam Ponorogo Pak Bagong – kemudian Gang Sate Nologaten dan Setono tersebut.

Jokowi Buka CFD Juanda, Rudy Main Reog

Solo –  Pembukaan Car Free Day (CFD) di Jl Juanda Solo, Minggu (25/9) pagi mendapatkan apresiasi yang positif dari masyarakat. Terbukti, CFD yang pertama kali diadakan di jalan tersebut dipadati  warga Solo bagian timur dan sekitarnya. Bertempat di depan Pasar Pucangsawit,  launching  CFD Juanda dilakukan secara langsung oleh Walikota Solo Joko Widodo. Ditandai dengan pemukulan gong, Jokowi  secara resmi membuka acara rutin mingguan tersebut. Sejumlah hiburan rakyat turut memeriahkan pembukaan CFD kedua setelah Jalan Slamet Riyadi itu. Tarian barongsai, reog Ponorogo, dan sejumlah atraksi lainnya ikut turun ke jalan raya berbaur diantara ribuan warga yang berkerumun.

Petani Main Reog di Kantor Gubernur

Laporan wartawan TribunMedan  / Arifin Al Alamudi TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN -  Orasi, bakar ban, teatrikal, atau menyalakan lilin disertai menyanyikan yel-yel sudah menjadi hal biasa dalam aksi demonstasi. Namun hari ini, bukan hal itu yang dilakukan oleh para demonstran. Namun melakukan demonstrasi dengan memainkan tarian reog. Para pemain tarian asal Jawa Timur tersebut adalah para petani dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Mereka tergabung dalam Serikat Petani Indonesia, Sumatera Utara. Tak kurang dari dua ribu petani hari ini, Sabtu (24/9) turun ke Jalan. Untuk memperingati Hari Tani Nasional ke 51 yang jatuh pada hari ini. Sejak pukul 07:00 WIB, ribuan petani ini sudah memadati Lapangan Merdeka Medan. Mereka berasal dari berbagai daerah. Seperti Kota  Medan, Kabupaten Deliserdang, Asahan, Madina, Padanglawas, Simalungun, Pakpak Barat dan Labuhan Batu.

Aksi Reog Tujuh Hari Tujuh Malam di Sumut

Image
Ilustrari Tarian Reyog Ponorogo Serdang Pedagai : Kesenian Reog Ponorogo tak melulu berkembang di Jawa Timur. Di Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara kesenian khas Ponorogo itu digelar bersama berbagai kesenian Jawa Timur lainnya selama tujuh hari tujuh malam.  Warga desa sangat antusias menyambut pergelaran seni asal Jawa Timur itu yang mulai dilaksanakan Sabtu (10/9). Pergelaran seni ini merupakan wujud upaya pelestarian sekaligus hiburan bagi warga yang berkunjung ke lokasi wisata Pantai Cermin.

Reog Ramaikan Sore di Kaki Merapi

Image
Salah satu penampilan grup kesenian Reog dari Ngargomulyo. (Foto: Thoha) MUNGKID - Beberapa grup kesenian Reog tampil secara bergantian di forum gelar budaya Reog di Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Sabtu (10/9) sore hingga malam. Beberapa Reog tampil bersama, mengawali pagelaran ini. 

Kemeriahan bulan ramadhan

Image
Sepi dalam kemeriahan bulan ramadhan stand tong setan hai hai kawan, apa kabar?? lama saya tak menjumpai saudara sekalian setelah beberapa waktu terakhir sedikit agak sibuk dengan aktifitas di kontrakan baru. Namun tak sedikitpun untuk memalaskan diri atau tak menyempatkan waktu sejenak untuk merangkai kata-kata seputar kota Ponorogo. Yah, seperti saat ini keadaan di Kabupaten Ponorogo cukup ramai. Aneka jajanan tertata rapi memenuhi pusat kota, suara berisik knalpot motor pun tak mau ketinggalan dalam moment ini.

Rebutan Cawan Es Dawet Ponorogo

Image
Pelanggan baru Es Dawet Ponorogo asal Sidoarjo ini terlibat “konflik fisik” rebutan cawan alas dengan penjual, diakhiri ketawa lebar setelah tahu duduk perkaranya.(Foto: adjie subela untuk nbc) PONOROGO - Rasanya geli melihat tingkah laku pelanggan baru Es Dawet Ponorogo yang sekarang ini warung-warungnya berpusat di perempatan Desa Jabung, Kecamatan Mlarak.

film Negeri 5 Menara

Image
JAKARTA, -- Setelah proses persiapan yang cukup panjang--dimulai pada Mei 2011--akhirnya film Negeri 5 Menara akan segera memasuki tahap pengambilan gambar. Dengan dukungan KG Production, Million Pictures akan memulai proses shooting pada awal Agustus 2011 ini. "Semoga dengan persiapan yang cukup, kami bisa memastikan kalau film Negeri 5 Menara bisa mencapai ekspektasi kualitas dari pada penonton. Penonton film Indonesia mulai picky (pemilih), jadi kami harus pintar-pintar menciptakan sebuah film yang segar, memiliki cerita yang kuat, modern dan entertaining," jelas penulis skenario Negeri 5 Menara, Salman Aristo di Planet Hollywood, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Puluhan layang-layang hiasi Kenjeran - Forum Ponorogo Komunitas Online

Pada kesempatan yang sama, Agung Setyo, Penanggungjawab acara FLL mengatakan FLL 2011 kali ini diikuti oleh 6 grup. Masing – masing grup terdiri dari Jakarta, Tulungagung, Malang, Ponorogo, Sidoarjo, dan Surabaya. “Dari 6 grup yang sudah terdaftar, sebanyak 25 layang-layang yang akan dilombakan,”katanya. From: http://ping.fm/feUAq

Ponorogo Sabet Dua Trofi, Situbondo Raih Kategori Unik

Image
Daerah Miskin Menangi Otonomi Awards 2011 SURABAYA - Perhelatan Otonomi Awards 2011 di The Empire Palace, Surabaya, tadi malam kembali diwarnai kejutan. Dalam acara penganugerahan edisi kesepuluh itu, beberapa daerah yang dikategorikan miskin ternyata dalam berinovasi tidak kalah dengan daerah yang sudah maju. Hal itu dibuktikan daerah yang selama ini dipandang sebelah mata, tapi justru meraih penghargaan tertinggi. Yakni, Kabupaten Ponorogo yang berhasil menyabet salah satu grand category untuk daerah dengan terobosan paling menonjol bidang pelayanan publik.

FESTIVAL REYOG MINI IX

Image
Juli Sebentar lagi, Jangan Lewatkan : 1) FESTIVAL REYOG MINI IX (FRM IX) - Dalam rangka Hari jadi Kabupaten Ponorogo ke 515 Thn 2011, acara ini diselenggarakan mulai tgl 23 Juli s/d 27 Juli 2011, Bertempat di panggung utama Aloon Aloon Ponorogo Pemenang Festival Reyog Mini IX juara 1. Solah Wetan Kec. Sawoo juara 2. Singo Taruno Koyo SMPN 1 Ponorogo juara 3. Masyarakat Gajah Mungkur Wonogiri juara 4. Singo Loreng Kec. Slahung juara 5. Singo Taruno Kec. Mlarak

Persatuan Keluarga Ponorogo Balikpapan

Gelar Seni Lewat Reog Singo Menggolo,  Dihelat Persatuan Keluarga Ponorogo Balikpapan DALAM Rangka memperat tali silahturahim, warga Ponorogo menggelar acara arisan rutin bulanan Singo Menggolo dan Parwargo. Kegiatan ini dipadati warga Ponorogo dan masyarakat umum serta warga sekitar, yang berbaur bersama menyaksikan event kesenian tradisional Reog Singo Menggolo Ponorogo. “Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap tali silahturahim dapat terus terjalin, sekaligus mengangkat kesenian Ponorogo melalui reog,” terang Siswo Handoko kepada Metro, Sabtu (17/7) kemarin. Selain itu, kata dia, acara dihadiri ini juga dihadiri warga Pawargo, termasuk tamu kehormatan dari Bontang yang dipimpin Sunardji, dengan membawa 25 personel. Ia menyebut, kegiatan ini diselingi dengan arisan yang dilakukan secara rutin setiap bulannya, “Sebenarnya tujuan dari kegiatan seni reog merupakan suatu penambahan nilai wisata di Balikpapan dan juga wujud nyata dalam pelestarian kesenian dan budaya khususnya Po

Sejarah Berdirinya Tapak Suci Ponorogo

Image
Sejarah berdirinya   Tapak Suci Ponorogo P erguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, berdiri  secara resmi  pada 31 Juli 1963 atau tepat  tanggal 10 Rabi’ul Awal 1383 H,  di kampung Kauman,  J ogyakarta. Tapak Suci adalah suatu lembaga seni beladiri berstatus sebagai  organisasi otonom (Ortom) di bawah Persyarikatan Muhammadiyah, oleh karena  kemudian diberi nama lengkap sebagai Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Kacamata nait en de

Image
Nostalgia Ponorogo Ilustrasi / galeryantik.blogspot.com Pada suatu waktu di pertengahan era 60-an para pemuda Ponorogo nampak ganteng-ganteng. Mereka memakai kacamata cantik, elegan, dan serba guna. Siang malam bisa dipakai dengan nyaman sehingga namanya “Kacamata Night and Day”. Bentuk tesmak ini memang bagus. Bingkainya persegi hitam. Ada dua hal yang istimewa di pelindung mata itu, pertama setengah dari kedua gagangnya terbuat dari logam tipis keemasan. Kedua, kacanya berwarna biru langit ringan, sejuk di mata. Pada siang hari dapat menyerap silau dan panas surya, pada malam hari dapat menerangkan gelap. Siapa yang memakai kacamata ini, nampak gagah, pokoknya gantenglah. Pada saat itu, sangat sedikit variasi model kacamata. Yang paling banyak tentu saja tesmak, kacamata baca orang tua yang umumnya bingkainya tebal-tebal. Lantas ada lagi “kacamata gemblak”. Sebetulnya model ini cukup bagus juga, tapi karena waktu itu yang memakai umumnya para gemblak, jadi pemuda-pemuda kit

Nonton Sepak Bola di Alun-alun

Image
Stadion Bathoro Katong/panoramio.com Nostalgia Ponorogo - Ponorogo pernah menyumbang seorang pemain timnas, Waskito Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang dirundung masalah, penggemar olahraga sepakbola harap-harap cemas menanti hasil Kongres akhir Juni. Penggemar olahraga yang satu ini memang istimewa jumlah maupun semangatnya. Tak ketinggalan, kota Ponorogo pun dilanda demam sepakbola bila menjelang dan selama event-event besar. Beruntung sekali orang jaman sekarang gampang menonton pertandingan di Eropa, Amerika Latin, dan lain-lain belahan bumi berkat jaringan televisi dan internet. Di awal tahun-tahun 60-an kami sudah cukup puas menonton pertandingan sepakbola antarklub di alun-alun Ponorogo.

Reog Berputar-putar di Lapangan Murjani

Image
Seorang penari terlihat begitu lincah membawakan kesenian Reog Ponorogo di Lapangan Dr Murjani, Banjarbaru, Rabu (20/4/2011) BANJARBARU - Warga Kota Banjarbaru yang datang ke lapangan Murjani terlihat begitu terhibur dengan penampilan kelompok kesenian Reog Ponorogo yang tampil di lapangan di tengah kota Banjarbaru tersebut. Peringatan hari jadi ke-12 kota Banjarbaru di lapangan Murjani, pagi ini, Rabu (20/4/2011) memang salah satunya dimeriahkan pagelaran kesenian khas daerah Ponorogo dari Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) Kalsel . Ketua Paguyuban warga Ponorogo (Pawargo) Kalsel. H M Guntur, mengaku kelompoknya ingin ikut berpartisipasi untuk semakin memeriahkan peringtan hari jadi Kota Banjarbaru sekaligus mereka ingin mengenalkan reog kepada masyarakat di Kalsel. "Kita ingin ikut memeriahkan harjad Kota Banjarbaru sekaligus semakin mengenalkan kesenian Reog di Kalsel," katanya. (BANJARMASINPOST.CO.ID/hari widodo)

Pakaian Warok Ponorogo dalam Tinjauan Semiotika

Oleh :  Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Hari itu Minggu, 13 Maret 2011. Saya memperoleh undangan untuk menghadiri pertemuan keluarga besar Ponorogo yang ada di Malang, yang disebut Pawargo, artinya Paguyupan Warga Ponorogo. Paguyupan itu diprakarsai oleh beberapa senior warga Ponorogo yang ada di Malang beberapa tahun yang lalu dengan tujuan untuk menyambung silaturrahim dengan semua warga dan keluarga Ponorogo di Malang yang semakin hari jumlahnya semakin banyak. Saya memperoleh undangan karena ‘katut’ istri yang memang berasal dari Ponorogo. Jadi, kalau dalam organisasi formal, saya ini sebagai anggota kehormatan saja. Pertemuan diselenggarakan setiap 3 atau 4 bulan sekali dan tuan rumahnya ditunjuk secara bergiliran, atau siapa saja yang memintanya karena bertepatan punya hajat, seperti tasyarakuran atau selamatan kirim doa kepada para leluhur dan sebagainya. Pertemuan selalu diadakan pada hari Minggu agar sebanyak mungkin anggota bisa hadir. Setiap pertemuan biasanya diha

sate Tukri Sobikun

Dalam dunia persatean, sate ayam Ponorogo masuk gagrak bumbu kacang seperti sate Madura. Penggemar sate gagrak ini akan memberi nilai plus bila bumbunya pas. Soal daging sih tidak terlalu berbeda kecuali tingkat kematangan dan aroma berbeda. Ada dua jenis bumbu sate yang dikenal umum yaitu yang memakai kacang tanah diulek dan bumbu kecap plus irisan cabai dan bawang merah. Sebenarnya ada lagi bumbu yang menggunakan santan agar lebih gurih. Kini sate Madura yang ada di Jawa mulai menyesuaikan diri dengan lidah pembelinya. Bumbu kacang ditambah irisan bawang merah dan cabai. Apapun topingnya, kunci utama tetap pada daging yang dibakar. Di Ponorogo, ada dua kampung sate yang tersohor. Kampung pertama, dikenal dengan Gang Sate, tempat si legendaris Sate Ayam Tukri Sobikun . Tepatnya di Jl Lawu Gang I No 43, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Kampung sate kedua yang juga diberi nama Gang Sate di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.

PONOROGO SEBAGAI REPRESENTASI BUDAYA

“SITIKULTUR(a)” Oleh : Andry Deblenk Apabila berbicara tentang Ponorogo, kita tidak dapat melepaskan diri dari nilai-nilai budaya. Seperti kita ketahui bersama, ada dua hal yang dapat kita tengarai. Pertama , adalah substansi dari kesenian reyog itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya kesenian adiluhung ini made in asli dari daerah Ponorogo. yang sejak dulu menjadi ikon bagi masyarakat Ponorogo. Kedudukan reyog sangat vital, nyaris tak tergantikan. Kedua , jika kita flash back pada sejarah berdirinya wilayah ini, pastilah kita mengenal nama Raden Bathoro Katong. Di dalam buku Babad Ponorogo yang ditulis oleh Poerwowidjojo diceritakan bahwa asal-usul nama Ponorogo bermula dari kesepakatan dan musyawarah antara Raden Katong, Ki Ageng Mirah, dan Joyodipo pada hari jum’at malam bulan purnama. Bertempat di tanah lapang dekat gumuk ( wilayah Katongan sekarang ). Di dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa kota yang akan didirikan nanti dinamakan “Pramana raga” yang akhirny

MEWARISI NILAI DAN SEMANGAT WAROK-WAROK PONOROGO

Image
Warok-warok Singolodoyo USA Cerita tentang kehebatan warok-warok Ponorogo sebagai benteng penjaga kebenaran begitu melekat di hati Masyarakat Ponorogo. Hal ini begitu dikenal bukan hanya di Ponorogo sendiri tapi sampai ke selurug tanah Jawa, Sumatra bahkan ke Semenanjung Malaysia. Ini semua menjadi gambaran, betapapun Ponorogo hanyalah sebuah Kabupaten kecil, tapi mempunyai sumbang sih yang tidak kecil terhadap msyarakat luas. Di Malaysia misalnya sampai dengan tahun 60 -an juga ada seorang asli Ponorogo sebut saja warok Ponorogo yang karena ketokohannya dalam membela kebenaran, oleh masyarakat setempat diangkat menjadi Penghulu atau setingkat Lurah, namanya Warok Paiman. Penghulu Paiman ini sangat disegani sebagai seorang yang pemberani menaklukkan para begal dan perampok di salah satu tempat di Malaysia sehingga Msyarakat sekitar mengangkat sebagai Penghulu. Penghulu Paiman tepatnya berasal dari Desa Blembem - Sungkur, Jambon, Ponorogo. Saat ini kabarnya anak cucu Penghulu Paim

Reyog Ponorogo: Mencari Spiritualitas Yang Hilang

Image
[caption id="attachment_406" align="alignleft" width="300" caption="Grebeg Suro 2009"] [/caption] Jika kebetulan Anda bertandang ke Ponorogo pada hari-hari menjelang Grebeg Suro (puncaknya 1 Muharram) sekarang ini, Anda akan menyaksikan sesuatu yang lain. Disana Anda akan menyaksikan sejumlah pria mengenakan busana ala warok yang serba hitam. Demonstrasi para Warok? Bukan! Mereka bukan warok. Mereka adalah para pegawai Pemerintah Kabupaten Ponorogo, yang harus mematuhi instruksi Bupati Markum Singodimedjo. Mungkin ini merupakan upaya pemerintah setempat untuk ‘mewarokkan masyarakat’ dan ‘memasyarakatkan warok’. Begitu pentingkah memasyarakatkan warok dengan cara semacam ini? Entahlah. Tetapi sebetulnya sudah lama kota kecil yang terletak di bagian barat-daya Jawa Timur ini dikenal oleh publik nusantara sebagai kota Reyog. Nyaris identik: Ponorogo = Reyog, Reyog = Ponorogo. Jadi tanpa ‘dimasyarakatkan’ pun, Reyog sudah lama memasyarakat di Ponoro

Reyog Ponorogo yang Langgeng Melegenda

Image
Seni yang Lahir dari Pencarian Tambatan Hati. Kesenian reyog adalah salah satu kesenian asli milik Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang sudah mendunia sejak puluhan tahun lalu. Selain dadak merak (bulu merak) yang digabungkan dengan singo barong (kepala macan), kesenian ini juga dilengkapi dengan penampilan warok yang terlihat khas dengan baju dan celana besar hitam, sabuk kulit, kolor tali warna putih, terbalut rapi, udeng hitam di kepala dan postur tubuh yang kekar. Diselipi muka garang, kumis lebat dengan gagahnya mereka berjalan. Tak hanya itu, unsur lain seperti jathilan atau gadis cantik dengan kuda kepangnya, termasuk aksi penari remaja bujang ganong, adalah pasukan sang legenda, Raja Kelono Sewandono yang mencari gadis pujaannya, Dewi Sri Songgolangit . Beberapa adegan yang ditampilkan dalam alur pementasan reyog sebenarnya tidak mengikuti skenario khusus. Tetapi, berdasarkan cerita beberapa budayawan Ponorogo , kekuatan alur pertunjukan tersebut berada pada interaksi sang pen